22

602 28 1
                                    


SELAMAT DATANG BUAT KALIAN YANG MEMBACA KARYA SAYA INI.

SEMOGA KALIAN SUKA YAH!

Dan jangan lupa untuk vote dan komen di paragraf yang kalian suka ya:)

Happy reading guys
.
.
.
.
.
.
.

"Jangan terlalu senang mempermainkan hati yang benar-benar jatuh cinta kepadamu karena suatu saat nanti setelah ia memutuskan untuk pergi, kamu akan menyesalkan hal itu"

-Raka Dirga Mahendra

.....

POV Raka

Kenapa dari tadi gue telpon Syifa nggak di angkat ya, akhirnya gue memutuskan untuk menelpon ke rumah dan akhirnya di angkat oleh Bibi.

"Hallo assalamu'alaikum Bi, Syifa-nya ada. Kok dia nggak angkat telepon saya ya Bi?, Apa dia sedang tidur?" tanyaku pada Bibi karena merasa khawatir akan terjadi apa-apa kepada Syifa.

Tapi tidak ada jawaban dari seberang, membuatku tambah khawatir.

"Bi, apakah Bibi masih di sana? Apa ada yang terjadi?" tanyaku lagi.

"Ma-af Den, Non Syifa tadi pergi bawa koper dan dia sedang menangis" terang Bibi, seketika gue jadi khawatir, akan keadaan Syifa sekarang.

"Apakah Bibi tahu apa penyebabnya Syifa nangis?" tanyaku penasaran

"Nggak Den," ucap Bibi. Memang di rumah banyak maid dan bodyguard tapi Bibi ini yang tempatku akrab.

"Ya sudah Bi, saya tutup dulu ya assalamu'alaikum," pamitku dan panggilan telepon pun mati.

"Arrgggh!!!" teriakku frustasi.

"Apakah Syifa tahu gue bohongi dia selama ini? Arrgggh!" teriakku lagi sembari menjambak rambutku.

Gue langsung pesan tiket pesawat untuk aku balik ke Jakarta, gue mengirim pesan kepada Kyra bahwa gue akan balik ke Jakarta sekarang.


*****


Syifa tidak bisa tidur karena memikirkan sang suami, tapi dia teringat dengan kejadian tadi lagi dan lagi air matanya mengalir.

"Kakak kenapa tega sekali sama Ifa..." gumamnya lirih

"Eh Fa, Lo kenapa belum tidur?" tanya Zanna karena melihat sahabatnya itu belum tidur.

"Aku nggak bisa tidur Zann," jelasku

"Udah Fa, Lo jangan pikirin suami berengsek! Lo itu kasian dedek bayinya juga sedih nanti." bujuknya.

Aku pun tersenyum tak terasa tanganku mengelus perutku yang masih rata, aku pun membaringkan tubuhku lagi mengikuti Zanna yang sudah tertidur.

Skip!

Syifa terbangun dari tidurnya karena memimpikan Raka bermesraan dengan wanita yang ada di foto itu.

(Ya Allah Syifa sampai kebawa mimpi gara-gara si Raka, kalau author sih mana mau mikirin dia yang sudah nyakitin hati hehehe canda)

Syifa melirik jarum jam menunjukkan pukul 03.00 malam, dia beringsut dari tidurnya menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

Setelah selesai dengan rutinitasnya, dua pun memakai mukena dan menunaikan sholat Sunnah tahajud.

Selang beberapa menit, dia pun selesai sholat dan berdoa agar di beri petunjuk dan kesabaran untuk menghadapi masalah rumah tangganya.

"Ya Allah, hamba mohon untuk bisa menyelesaikan permasalah di rumah tangga hamba. Hamba tahu ini adalah ujian yang engkau berikan dan berikanlah ketabahan untuk hamba. Aamiin"

Setelah selesai berdoa aku mengambil Al Qur'an agar hati ini tenang, aku pun melantunkan Al Qur'an sembari menunggu azan Subuh.

Bersambung.....

Semoga Raka di berikan hidayah ya oleh Allah 😭

My Husband Is A Cold ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang