SELAMAT DATANG BUAT KALIAN YANG MEMBACA KARYA SAYA INI.SEMOGA KARYA SAYA INI KALIAN SUKA YAH
Dan jangan lupa vote dan komen di paragraf yang kalian suka ya
Happy reading guys
.
.
.
.
.
.
."Kalau memang diriku bukanlah semangatmu lagi, setidaknya aku adalah pendukungmu dalam diam. Dalam setiap sepertiga malamku, darimulah yang tak lupa ku sebut dan ku doakan."
-Syifa Maeda Salsabila
.....
🎶OH TUHAN KUCINTA DIA🎶
🎶KU SAYANG DIA🎶
🎶INGIN KAN DIA🎶
🎶TAPI DIA TIDAK SAYANG SAYA🎶
🎶LALU BAGAIMANA?, OH OOOOOOOH🎶
Zanna bernyanyi dengan suara cemprengnya , membuat semua penghuni kelas itu melihatnya aneh ada yang melihatnya seperti mau membuang Zanna. Tapi Zanna tidak memperdulikan tatapan mereka malah melanjutkan bernyanyinya.'Kok gue punya sahabat gini banget' batin Syifa sembari melihat tingkah gila sahabatnya itu.
"Heh ogeb! Lo nggak malu apa di lihat aneh kayak orang gila sama semua penghuni kelas ini!" setak Ava kesal.
"Nggak" ucap Zanna santai plus jangan lupa dengan wajah polosnya.
"Gue lupa kalau Lo itu kan nggak punya urat malu," ejek Ava sambil di iringi dengan tertawa keras, Syifa pun ikut tertawa karena mendengar ucapan Ava barusan.
"Ah, kalian mah gitu sama sahabat sendiri." ujar Zanna sambil memasang wajah yang di imutkan.
"Idih, Lo gitu bangat dah ekspresinya bikin gue mau muntah. Bukannya imut malah wajah Lo kayak amit-amit," kata Ava sembari melanjutkan tawanya, karena melihat Zanna menggerutu kesal.
"Udah-udah, kalian ini tidak malu apa di lihatin dari tadi oleh semua orang." kata Syifa melerai perdebatan kedua sahabatnya itu.
"Maaf" ucap mereka bersamaan.
Tidak berselang lama dosen sudah masuk di kelas itu dan memulai pelajaran.
.....
Skip.....
Sekarang sudah malam Raka dan Syifa tidak ada yang memulai berbicara, sikap Raka masih sama seperti tadi pagi.Selesai dengan rutinitas makan mereka, Raka langsung beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan meja makan dan pergi ke ruang kerjanya, sedangkan Syifa membereskan meja makan.
Terlihat jelas dari dalam ruangan Raka sedang sibuk berkutik dengan leptopnya dan di hidung cowok itu sedang memakai kacamata yang membuat dirinya bertambah tampan.
Tok tok tok...."Masuk!" sahut Raka dari dalam, karena mendengar pintu ruangannya di ketuk.
Setelah pintu terbuka terlihat jelas di sana sang istri sudah berdiri di depan pintu ruangannya, sembari membawa sebuah nampan berisi secangkir kopi panas. Syifa pun berjalan masuk kedalam ruangan itu sambil mendekati Raka yang masih fokus berkutik dengan leptopnya, Raka belum menyadari kehadiran sang istri.
"Khem! Ini kopi saya buatkan untuk kamu, agar nanti kamu tidak mengantuk waktu bekerja." ujar Syifa, sambil meletakkan secangkir kopi itu di atas meja kerja Raka.
Raka hanya memandangnya sebentar dan kembali fokus ke leptopnya, Syifa yang melihat itupun mendengus kesal.
"Oh, terimakasih." ucap Raka, tapi tidak menatap wajah Syifa.
"Ya sama-sama," ucap Syifa sambil menatap wajah Raka.
Mereka diam tidak ada yang berbicara lagi, Raka yang kini sedang fokus mengerjakan pekerjaan kantornya sedangkan Syifa melamun ntah apa yang dia pikirkan. Tidak berselang lama Syifa memberanikan diri untuk menanyakan sikap Raka tadi di meja makan.
"Mmm, Kak boleh saya bertanya?" tanya Syifa kepada sang suami yang sedang bekerja, seketika sangmpu yang di tanya langsung menghentikan pekerjaannya dan beralih menatap wajah sang istri.
"Kakak kenapa tadi di meja makan?" tanya Syifa lagi.
"Kenapa?" bukannya menjawab Rakaalah bertanya balik.
"Khem, maksud saya kenapa sikap kakak berubah jadi dingin ke aku. Aku punya salah sama kakak?" tanya Syifa serius.
"Oh yang itu, tidak kamu tidak punya salah apa-apa. Saya hanya sedang malas bicara," jelas Raka dingin.
Raka melanjutkan pekerjaannya yang sempat terhenti tadi, Raka sedang membuat file untuk dia meeting besok. Kalian pasti bertanya-tanya apa pekerjaan Raka? Jawabannya adalah Raka bekerja di kantor milik keluarganya, keluarga Mahendra menjadi CEO di sana.
Syifa memilih untuk menunggu sang suami di sofa yang ada di ruangan itu, karena Raka yang masih menyelesaikan pekerjaan kantornya.
15 Menit Kemudian.....
Raka sudah selesai dengan pekerjaannya, dia melirik sofa di sana terdapat Syifa yang sudah terlelap. Raka yang melihat itu tersenyum dan mendekati sang istri untuk menggendongnya ke kamar.
Bersambung.....
dari cerita ini. Karena saya masih belajar membuat cerita :)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is A Cold Man
RomanceProlog "Sah?" "Sah!" Suara yang menandakan bergantinya gelar dua anak manusia beda jenis kelamin itu menggema di sebuah Rumah Mewah, yang merupakan tempat dua insan manusia itu mengucapkan janji suci di hadapan Allah SWT dan juga di hadapan banyak o...