4

949 27 1
                                    

SELAMAT DATANG BUAT KALIAN YANG MEMBACA KARYA SAYA.

SEMOGA KARYA SAYA INI KALIAN SUKA YAH

Dan jangan lupa vote dan komen di paragraf yang kalian suka

Happy reading guys
.
.
.
.
.
.
.

"Aksi lebih berarti dari kata-kata. Peduli itu merupakan tindakan yang lebih menunjukkan cinta dan perasaan dari pada sebuah kata"

-Syifa Maeda Salsabila

.....

Tidak terasa malam sudah berganti dengan pagi. Terlihat sepasang suami istri itu yang sama sekali tidak terusik dengan cahaya matahari, mereka masih nyaman berpelukan. Terlihat di wanita juga menenggelamkan wajahnya di dada bidang si pria itu

Sedangkan, pria tersebut juga masih nyaman memeluk pinggang ramping si wanita. Tidak berselang lama terdengar lenguhan yang keluar dari mulut si wanita, yang tak lain adalah Syifa.

"Euggh" Syifa menggeliat sembari menggerakkan otot-ototnya.

Tangannya meraba sesuatu yang tengah memeluknya, hingga membuat badannya hangat dan nyaman sehingga enggan untuk melepaskannya.

Syifa belum menyadari apa yang sudah terjadi dan akan membuatnya sangat malu dengan keadaannya yang sekarang.

Raka merasa tidurnya yang terganggu, semakin mengeratkan pelukannya karena merasa nyaman dengan posisinya saat ini. Namun, Raka merasa sesuatu yang sedang di peluknya itu terus bergerak hingga membuatnya kesal.

"Astaga!!" pekik keduanya melepaskan diri dari pelukan yang mesra itu.

Syifa yang menyadari keadaannya saat ini membuatnya sangat malu, ia langsung saja menarik selimut tebal yang sempat melorot tadi.

"Kamu? Apa yang telah kamu lakukan ke saya ha?!" teriak Syifa histeris.

"Hei, jangan teriak-teriak ini masih pagi. Nanti gue di kira apa-apain Lo lagi," kata Raka sambil membungkam mulut Syifa.

Syifa berusaha melepas tangan Raka yang membungkam mulutnya. "Memang kenyataannya'kan? Kamu emang sudah apa-apain saya?!" kata Syifa sewot.

"Itu sudah kewajiban Lo, sebagai istri untuk melayani suami." jawab Raka dengan ekspresi wajah datar+dinginnya.

Raka menghelai nafas dengan kasar, dan meninggalkan Syifa yang masih mengomel tidak jelas, tentang kewajibannya sebagai seorang istri.

Syifa yang tidak terima atas perlakuan Raka yang tidak memperdulikan dia yang lagi marah, lantas Syifa pun berusaha turun dari ranjang untuk mengejar Raka yang hendak masuk ke dalam kamar mandi. Tapi, Syifa merasakan yang teramat sakit dan perih di area sensitifnya.

Bruk!

"Awssh sakit!" rintihnya yang berusaha untuk duduk kembali.

Bersambung.....

My Husband Is A Cold ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang