33

511 18 6
                                    


SELAMAT DATANG DAN SELAMAT MEMBACA KARYA SAYA INI

SEMOGA KALIAN SUKA YAH :)

Happy reading guys
.
.
.
.
.
.
.

"Tak apa-apa berjuang untuk seseorang yang mencintaimu. Akan tetapi, tak baik berjuang agar orang mencintaimu. Ada perbedaan besar."

-Author-

.....


"Assalamu'alaikum!" Raka dan Syifa memasuki Rumahnya, tanpa melihat seseorang yang sedang melihatnya.

"Hai Kak Raka!" sapa seseorang.

Raka dan Syifa beralih menatap orang tersebut.

Deg!

Betapa kagetnya Raka melihat Kyra yang sedang berdiri dan tersenyum ke arahnya, sebenarnya dia tidak takut oleh Kyra tapi dia takut nanti sang istri marah.

"Lo kenapa bisa di sini?" tanyanya pada gadis itu. Sedangkan Syifa hanya menatap suaminya bingung, siapa sebenarnya gadis yang menyapa suaminya itu tapi wajahnya kelihatan tidak asing seperti dia pernah melihatnya tapi di mana dia tidak ingat.

Gadis itu berjalan menuju Raka dan memeluk laki-laki itu.

"Aku kangen Kak..." katanya manja

Sedangkan Raka hanya diam tanpa mau membalas ataupun menolaknya. Hati Syifa rasanya sangat sakit ketika melihat suaminya di peluk oleh perempuan lain dan lebih sakitnya lagi sang suami tidak menolak di peluk oleh wanita itu.

"Dia siapa Kak?" tanyaku, membuat keduanya melepas pelukannya barusan, sepertinya Raka baru sadar bahwa istrinya ada di sini.

"Mmm itu-" ucapan Raka di potong oleh Kyra.

"Perkenalkan saya Kyra sahabat sekaligus calon istrinya Kak Raka." jawabnya dengan pedenya dan menatap Syifa sambil tersenyum licik.

"KYRA!!" bentak Raka

Syifa yang mendengarnya syok.

"Tidak sayang jangan percaya dia cuma sahabatku saja." katanya membujuk sang istri

"Apa-apaan Kak Raka mau ingkar janji?! Bukannya dulu Kakak sudah berjanji untuk jagain aku dan juga nikahin aku!" ucap Kyra kesal sambil cemberut.

Raka seketika diam mendengar semua itu, itu emang benar dia sudah berjanji kepada orang tua Kyra untuk menjaga sekaligus menikahi cewek itu. Tapi itu dulu sekarang dia sudah punya istri dan dia sangat menyayangi istrinya.

"Ap-apa itu benar Kak?" tanyaku. Aku tidak bisa menahan air mataku seketika terjun mengalir sangat deras.

"Ma-maaf sayang tapi itu dulu, sekarang aku sudah punya kamu," aku hanya diam tanpa menghiraukan ucapannya, kenapa dia menerima perjodohan itu dulu kalau dia sudah berjanji untuk menikahi gadis lain.

Kyra yang sedari tadi hanya diam melihat drama di depannya, dia sangat muak melihat drama suami istri yang di depannya itu.

"Sudah dramanya? Yuk Kak kita makan dulu pasti Kakak belum makankan?" tanyanya sambil menggandeng tangan Raka

My Husband Is A Cold ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang