17

573 19 0
                                    


SELAMAT DATANG BUAT KALIAN YANG MEMBACA KARYA SAYA INI.

SEMOGA KARYA SAYA INI KALIAN SUKA YAH!

Dan jangan lupa untuk vote dan komen di paragraf yang kalian suka :)

Happy reading guys
.
.
.
.
.
.
.

"Kalau cinta berbahagialah atau setidaknya : berpura-pura berbahagialah"

-Syifa Maeda Salsabila

.....

Setelah Kak Raka tahu aku hamil sikapnya berubah 100% menjadi sangat posesif, seperti sekarang dia tidak mengizinkan aku pergi kuliah katanya dia takut nanti terjadi apa-apa pada kandungan ku.

"Ayolah Kak, aku bosan di rumah saja tanpa mengerjakan pekerjaan apapun." rengekku

Dia tidak peduli dengan suaraku, dia masih fokus dengan leptopnya. Aku heran sebenarnya istrinya itu siapa sih? Leptopnya atau Aku sih sebel!.

"Kak...." rengekku lagi, diapun langsung menoleh.

"Apa Sayang?" tanyanya dan menaruh leptopnya di meja kerjanya. Ya sekarang aku berada di dalam ruang kerjanya, aku di suruh untuk selalu di dekatnya, padahal aku nggak kemana-mana.

"Aku bosan Kak, aku mau pergi kuliah saja. Sudah satu minggu aku izin untuk tidak masuk!" jelasku kesal.

Bayangkan aku dikurung di rumah selama seminggu tanpa harus melakukan apapun, mau pergi ambil air minum aja nggak dibolehin kecuali dia atau bibi yang ambilin, keselkan?!.

"Aku bilang enggak! Ya nggak!" bentaknya.

Dia merubah cara bicaranya, takut nanti anaknya dengar, padahal masih di dalam kandungan hehehe. Lanjut!

Aku yang mendengar bentakannya mataku langsung berkaca-kaca.

"Hiks, Kamu bentak aku?" ucapku sambil terisak. Ntahlah setelah hamil aku gampang banget nangis.

Raka yang melihat istrinya nangis jadi kalang kabut.

"Udah dong sayang jangan nangis," bujuknya dan membawa sang istri kedalam pelukannya.

"Udah ya jangan nangis lagi nanti cantiknya hilang, Kakak minta maaf tadi Kakak tidak sengaja bentak kamu." ucapnya menyesal.

Tangisku perlahan berhenti dan menatapnya yang tersenyum ke arahku.

.....

"Mau kemana lagi, Hmm?" tanyanya lembut sembari mengelus puncak kepala sang istri yang di baluti oleh hijab.

Sekarang mereka berada di Mall, karena sedari tadi Syifa terus merengek minta keluar berbelanja.

"Aku pengen ke pasar malam, Kak" ajakku dengan mata berbinar, melihat itu Raka nggak tega untuk menolaknya.

Benar saja mereka pergi ke pasar malam, Syifa sangat senang. Saking senangnya, dia berlari kesana-kemari.

"Sayang, jangan lari-lari. Ingat kamu lagi hamil." Peringatan Raka pada sang istri, sedangkan yang di peringkat hanya cengengesan nggak jelas.

"Kak, aku pengen naik wahana itu." tunjukku ke wahana kuda-kudaan.

"Ya udah yuk! Kita naik itu!" ajaknya, aku pun sangat senang dan membuntutinya.

Aku sangat senang naik wahana ini, kita bercanda ria di atas wahana kuda-kudaan ini

'semoga kita selalu tetap begini ya Kak,' gumamku dalam hati, sambil tersenyum menatap wajahnya.

Bersambung.....



Semoga kalian suka ya walaupun ceritanya gaje.

My Husband Is A Cold ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang