7

741 24 1
                                    

SELAMAT DATANG BUAT KALIAN YANG MEMBACA KARYA SAYA.

SEMOGA KARYA SAYA INI KALIAN SUKA YAH

Dan jangan lupa vote dan komen di paragraf yang kalian suka

Happy reading guys
.
.
.
.
.
.
.


"

Wanita itu ibarat bunga, mereka harus di perlakukan dengan lembut, baik hati dan dengan penuh kasih sayang"


-Syifa Maeda Salsabila


.....

Skip!


Di ruang kerja terlihat Raka sedang duduk sambil mengerjakan sesuatu di leptopnya.

Sedikit info: Raka adalah seorang CEO di perusahaan keluarga Mahendra.

Raka sedang fokus mengerjakan pekerjaan kantornya, dia semakin tampan menggunakan kacamata. Terdengar suara ketukan pintu di luar.

Tok tok tok...

"Masuk!" suruh Raka cuek, masih fokus dengan berkas-berkasnya.

Di sana sudah berdiri seorang perempuan sambil membawa secangkir kopi, yaps dia adalah Syifa.

"Ini aku bawakan kopi buat kamu"

Syifa pun mendekati Raka sambil membawa secangkir kopi itu dan akan menaruhnya di meja kerja cowok itu, tapi hal yang tidak terduga terjadi. Kopi itu tumpah mengenai berkas-berkas milik Raka.

"Syifa apa yang Lo lakukan ha!!!" bentak Raka.

"Sa..saya tidak sengaja," ucap Syifa sambil menundukkan kepalanya, karena takut melihat kemarahan Raka.

"Lo, tahu nggak berkas ini sangat penting! Besok gue akan meeting dengan klien luar negri, dan ini adalah berkas yang gue gunakan buat meeting Syifa!" bentak Raka.

Syifa hanya menunduk takut dan menangis karena terkejut dengan bentakan Raka.

"Percuma Lo nangis, berkas yang gue buat nggak akan balik seperti semula." lanjut Raka dengan nada dingin dan ekspresi wajahnya yang datar.

"Maaf..." lirih Syifa, pipinya sudah di banjiri air mata.

Syifa pun keluar dari ruang kerja Raka dan memilih untuk pergi ke kamarnya.

Raka hanya bisa menghelai nafasnya kasar.

"Hufft, gue harus ulang buat berkas ini lagi." kata Raka dan mengulang kembali membuat berkas yang dia pakai besok pagi untuk meeting.

Kini sudah pukul 12 malam Raka masih mengerjakan pekerjaannya, yang belum selesai.

Di kamar Syifa tidak bisa tidur, karena memikirkan suaminya yang tidak masuk ke dalam kamar untuk tidur.

"Apa dia belum selesai ya? Sampai belum masuk ke sini?" gumam Syifa bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

Tidak berselang lama terdengar suara pintu terbuka dan terlihat seseorang berjalan menuju ranjang, siapa lagi kalau bukan Raka. Tapi cowok itu hanya diam saja dan memilih untuk masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa sangat lengket.

"Apa dia masih marah ya sama saya?" kata Syifa.

Syifa merasa sangat mengantuk dan memilih untuk tidur duluan, karena Raka masih mandi.

Tok tok tok....

"Kak bangun sudah pagi, Kakak nggak pergi ke kantor?!"

Walaupun Syifa di bentak tadi malam tapi dia masih melaksanakan kewajibannya, dia terus mengetuk pintu ruang kerja cowok itu Raka semalam tertidur di ruang kerjanya.

Raka pun bangun dan keluar melihat Syifa dengan tatapan dinginnya dan berlalu meninggalkan Syifa yang masih diam di sana, dia masuk ke dalam kamar untuk bersiap-siap sedangkan Syifa turun ke bawah untuk membantu para maid.

Pukul 7.25 Raka sudah berangkat ke kantor, tanpa menyapa ataupun memperdulikan Syifa.

°°°°°

Jam 11.00 Syifa berinisiatif pergi ke kantor Raka untuk membawakan makanan karena cowok itu tidak sempat sarapan mungkin dia sedang buru-buru. Syifa berangkat ke kantor Raka menggunakan taksi, sesampainya di kantor Raka Syifa langsung menaiki lift dan menekan tombol 18 karena di sana tempat ruangan Raka.

Sampainya Syifa di depan ruangan itu, dia mencoba mengetuk pintunya tapi tidak ada yang menjawab akhirnya Syifa mencoba membuka pintu ruangan itu dan tidak terkunci. Tapi seketika hatinya sakit melihat semua itu.

Bruk!

Seketika makanan yang dia bawa terjatuh dan berserakan di lantai, apa yang dia lihat saat ini sang suami yang sedang berciuman dengan perempuan lain? Seketika hati Syifa sangat sakit.

Bersambung.....

Jangan lupa untuk vote dan komen di paragraf yang kalian suka. Jangan jadi pembaca gelap! Hargai yang capek buat!


My Husband Is A Cold ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang