PART 16

3.2K 147 3
                                    

SEMUA BERUBAH

Setelah makan kami pamit pulang pada oma dan opa, mereka juga mengatakan akan kembali ke Thailand setelah ini.

/// Diperjalanan

J : limm
L : emm
J : mengapa kau berbohong dengan latar belakangmu?
L : aku tdk mau orang2 mengenalku sebagai manoban yg kaya raya
J : tapi kau bisa mendapatkan hidup nyaman mu lim
L : J hidup nyaman itu bukan jaminan utk bahagia
J : tapi sekarang wajahmu bahagia Lim
L : aku sekarang sedang apa J?
J : menyetir mobilku
L : apakah aku sedang duduk di kursi mewah?
J : tidak
L : kursi kita sama kan?
J : tentu lim, mobil yg kita naiki sama
L : dan aku terlihat bahagia kan?
J : iyalah lim, wajahmu berseri itu artinya kau bahagia
L : sederhana saja kan J?
J : lim aku tidak mengerti
L : aku sedang menyetir mobilmu dan saat ini aku bersamamu
J : lalu?
L : mungkin saja itu kebahagiaanku J

Jennie menatap lim, dia masih bingung dengan apa yg dikatakan laki2 di sebelahnya itu. Lalu dia terdiam menatap keluar kaca mobil.

"Lim, apa kau maksud kebahagiaanmu itu aku?" bathinku

Ah tidak mungkin, lim sudah punya irene dan sekarang dekat juga dengan rose. Bagaimana bisa dia mengatakan jika bahagianya itu aku?

J : lim lim berhenti lim
L : ada apa J ? (Aku meminggirkan mobilnya)
J : bukankah itu irene?
L : dengan siapa dia
J : tunggu lim, biarkan laki2 itu membuka topinya

Setelah lama menunggu, laki2 itu membuka topi dan mencium irene.

"Hanbin?"

Jennie terkejut melihat kekasihnya dan kekasih lim berciuman.

"Lim kita harus turun"

"J jangan sekarang"

"Kenapa lim?"

"Bukankah kau sudah melihatnya? Jika kau kesana, kau akan marah2 dan membuang energimu kan?"

"Lalu?"

"Lebih baik kita cari tau dulu, setelah itu kita pergoki mereka dalam keadaan yg lebih buruk dari ini"

"Kau pintar juga lim, kenapa wajahmu kesal?"

"Aku mencintai irene dan dia bersama yg lain? Bagaimana tidak kesal J?"

"Lim aku tidak merasakan apapun pada hanbin"

"Hahaha kau sudah tidak mencintainya JENNIE KIM"

Lim tertawa terbahak2 lalu melajukan mobilnya. Kini mereka sudah sampai di rumah Jennie. Karena hari minggu rumah pasti ramai.

"Ayo lim masuk, dady pasti di rumah"

Lim mengikuti jennie.

"Dad mom jennie pulang"

Lim terkejut melihat orang yg ada di rumah itu. Lim memberi kode pada momy dan dadynya agar tidak menyapanya. Dan jennie tau akan hal itu sengaja menggoda lim.

"Lim ini teman dady, tuan dan nyonya mano" kata jennie

"Tuan nyonya mano ini lim teman jennie" katanya lagi

"Sayang ajak lim makan dulu disana sudah momy buatkan makanan" kata momy j

"Iya mom, ayo lim kita makan" jennie menggandeng tangan lim yg dilihat momy dan dadynya

Di ruang makan jennie selalu menggoda lim, mereka tertawa lupa tempat. Jelas dady dan momy lim sangat senang.

Dady dan momy lim sudah pulang duluan tanpa lim dan jennie tau.

//Di ruang tamu

"Lim"

"Ya tuan"

"Terima kasih telah membawa jennie pulang"

"Tuan jangan seperti itu"

"Lim benarkah kau tidak mau kembali menjaga jennie?"

"Dad lim akan menjaga jennie meski tidak menjadi sopir jennie lagi, ya kan lim?" Jennie menatap lim

"Iya tuan, saya akan menjemput dan mengantar nona jennie mulai besok tapi saya tidak bekerja utk tuan"

"Maksud kalian? Kalian akan seperti sepasang kekasih?"

"Hahaha maybee mom" jennie tertawa

"Maksud saya, setelah mengantar nona jennie saya akan bekerja tuan"

"Kau bekerja dimana?" Tanya dady j

"Saya berencana membuat sebuah bisnis tuan"

"Bagus anak muda, aku mendukungmu" dady j menepuk bahu lim

"Limario kau tak akan pernah aku lepaskan" bathin jennie

Setelah berbincang limario pulang ke apartemennya.

/// Apartemen lim

L : halo rose
Rs : kau dimana lim?
L : aku di apartemen
Rs : aku berusaha menghubungimu dari kemarin
L : maaf aku ada sedikit urusan
Rs : boleh aku kesana?
L : em tapi ini sudah hampir malam

Tut tut tut

15 menit kemudian.

Toktoktok

Aku membuka pintunya.

"Limmm"

Rose langsung masuk dan memelukku.

L : sudah ku bilang ini sudah malam bisa bertemu besok
Rs : tapi aku merindukanmu limario

Rose mencumbu ku, mencium bibirku. Aku tidak kuat membentengi diriku. Aku mengikuti permainannya.

Ku tarik rose ke kamarku dan ku rebahkan dia. Ku tindih rose dan mulai ku buka bajunya. Ku cium bibirya. Ku cium lehernya. Pandaganku mengarah pada payudaranya.

"Emmm" desahannya mulai muncul saat aku menghisap payudaranya.

"Ahhh emmhh limmmhh" desahan demi desahannya mengalun di telingaku.

Lalu jariku meraba bagian sensitifnya. Ku buka kedua pahanya. Langsung saja ku jilat dengan sangat nikmat.

.

.

.

.

AKHIR YANG INDAH

DREAM (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang