PART 7

2.3K 176 0
                                    

GARA2 HANBIN

Dad : siapa yg memukulnya?
L : tuan ini tidak masalah hanya salah paham
Dad : jennie jawab dady
Mom : sayang jawab dadymu
J : ha han hanbin dad

Jennie menunduk dan meneteskan air matanya. Sebegitu dia takutnya pada ayahnya? Benar raut wajah tuan kim tiba2 memerah setelah mendengar nama hanbin.

"JENNIE KIM TAK KAH KAU TAU, AKU BERMUSUHAN DENGAN AYAHNYA? DIA MELARIKAN SAHAM DAN UANGKU JENNIE KIM, KAU SAMA SEKALI TIDAK MENGHORMATI AKU"

Tuan kim memarahi jennie, dia hanya gemetar dan menangis.

"Tuan tuan, maaf saya lancang tuan. Jangan seperti ini, kita bisa bicara baik2 tuan" aku menyelanya, aku tidak perduli dia akan memecatku atau bagaimana

"KAU DENGAR ITU JENNIE KIM? PRIA YG ADA DI HADAPANMU TIDAK INGIN KAU TERLUKA, BAHKAN ORG YANG SANGAT KAU BANGGAKAN MELUKAINYA???"

"Dady sudah tahan amarahmu, kita akan bicara nanti"

Nyonya kim membawa tuan kim pergi ke kamar.

"Nona berdirilah"

Brukkk

Jennie memelukku.

"Lim apa aku tidak berhak bahagia?"

Dia terisak dalam tangisnya.

////

Dad : mom ambil foto mereka berpelukan
Mom : utk apa dady?
Dad : senjata dady utk menghancurkan hanbin nanti

////

"Kau berhak bahagia nona"

"Lim lebih baik aku mati saja"

"Nona jika kau mati siapa yg akan memberiku pekerjaan?"

"Kau hanya memikirkan dirimu sendiri" jennie memukul dadaku lembut

"Lim aku ingin pergi dari rumah"

"Nona apa kau sanggup hidup sendiri? Seperti aku, aku dengar kau takut petir dan gelap, bagaimana jika saat kau sendiri tiba2 ada petir atau mati lampu?"

"Kau jangan menakuti aku limario"

"Aku tidak menakutimu nona"

"Kau pulanglah lim, besok aku tidak ada kuliah, ajak aku jalan2 ya?"

"Siap Queen Jennie"

"Sejak kapan namaku berubah?"

"Sejak aku melihat seorang super model menangis hahaha"

"Haisshh kau ini lim"

"Saya pulang dulu nona, sampaikan pada tuan dan satu lagi jaga senyummu"

/////// Apartemen Jennie ///////

"Nona kenapa kemari?"

"Aku ingin bersantai disini lim"

"A-aku akan me-menunggu dibawah nona"

"Tau begini tadi aku sendiri saja kemari"

"Maksud nona?"

"Kau tak ingin menemani seorang super model limario?" aku membelai wajahnya, hanya ingin bercanda tapi dadaku terasa berdebar

"Emm nona, ak akuu"

Perlahan ku buka kancing kemeja lim, wajahnya sudah terlihat sangat merah dan malu. Bibirnya gemetar.

Brakkkk tiba2 pintu terbuka. Limario berdiri dengan pakaian yg sudah terbuka setengah.

"Jennie" teriak orang itu

"Han hanbin kau?"

"Heh pantas saja kau tak mau memecat sopir ini, ternyata kau bermain di belakangku!!!" Hanbin membentak jennie

"Hanbin dengarkan aku, kau salah paham"

"Heh kau sopir brengsek"

Hanbin menarik leher kemejaku, dan memukul perutku.

Aku tersungkur ke lantai. Hanbin pergi dari tempat itu dan aku lupa apa yg terjadi selanjutnya.

"Lim lim"

Aku mendengar seseorang memanggil namaku.

Ku buka mata ku

"Aku dimana?"

"Kau di rumah sakit lim tadi kau pingsan"

"Nona jennie"

"Aku takut lim, kau tak apa?"

"Iya nona, aku tak apa ayo kita pulang tuan akan marah jika kau pulang malam"

"Baiklah ayo"

Jennie membawaku keluar dari rumah sakit itu. Aku kembali menyetir. Aku lihat ada tatapan cemas di wajahnya.

"Nona bagaimana hanbin?"

"Nanti aku akan bicara padanya"

Diperjalanan aku melihat nona jisoo berdiri di sebelah mobil.

"Nona jennie, kita berhenti sebentar ya?"

"Ada apa lim?"

"Tunggu sebentar saja, saya segera kembali"

/////

"Nona jisoo"

"Hey, lim sedang apa disini?"

"Aku kebetulan lewat, melihatmu disini"

"Iya mobilku mogok"

"Kau sendiri nona?"

"Iya lim, kau bersama jennie?"

"Eh iya nona, dia di mobil"

.
.
.

"Limariooooooo" jennie memanggilku

"Jennie memanggilmu nanti kau kena marah"

"Bagaimana kalau kau ikut pulang dengan kami?"

"Jika jennie tidak keberatan"

"Aku akan bicara padanya nona, ayo"

Aku berjalan ke arah mobil jennie.

"Nona jennie, nona jisoo mobilnya mogok boleh pulang bersama?"

"Artis film nomor 1 mobilnya mogok? Heh ganti mobil mu nona" jennie berbicara dgn nada mengejek

"Lim sepertinya aku harus naik taxi"

"Emm nona jennie aku mohon"

"Hah baiklah baiklah ayo pulang aku ngantuk"

Jennie berpindah ke depan tidak ingin berdampingan dengan jisoo.

"Lim kau antar aku pulang dulu, baru kau antar dia"

"Baik nona"

Kami sampai di rumah jennie, dia turun tanpa menghiraukan kami. Aku mengantarnya sampai depan pintu. Ahh sungguh aku dan jennie seperti pasangan romantis. Hahaha

Setelah itu aku kembali ke mobil untuk mengantar nona jisoo.

"Nona kenapa kau pindah?"

"Aku tidak enak lim"

"Nona aku hanya sopir"

"Untuk jennie bukan untuk ku"

.
.
.
.

NONA JISOO SANGAT BAIK

DREAM (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang