PART 37

1.8K 118 4
                                    

"dokter tolong anakku dokter" jennie berteriak2 di rumah sakit.

"Atas nama siapa nyonya?"

"Limario Manoban" jennie menyebut nama suaminya agar anaknya cepat mendapat perawatan

"Suster dokter bawa anak ini dan tangani dengan baik" kata salah satu staff disana.

FLASHBACK OFF

Lim hanya menatap kosong pada pintu UGD.

Sudah 3 jam berlalu tak ada satupun tanda2 ada yg keluar darisana.

Jiyong sudah merasa bosan dan pamit pulang pada jennie.

Dia mencoba pamit pada momy dan dady J tapi tak ada respon. Malah momy J dan Momy L pergi ke kantin.

Dady J mendekati Jennie, dan berbicara sangat pelan air matanya tak henti menetes.

"Jennie, ajaklah lim makan?"

"Dad" jennie memeluk dadynya.

Jisoo menyusul momy L dan momy J ke kantin.

"Ayo jennie hilangkan egoismu, kau bersalah dalam hal ini" lanjut dady J

Jennie berjalan menuju arah dady Lim "dady aku benar2 minta maaf" dady Lim mengusap rambut jennie lembut "Semua sudah terjadi nak, aku tidak bisa menyalahkan takdir"

Setelah itu dady Lim memberi kode agar bicara pada Lim.

Jennie berjalan ke arah lim. Jennie mengusap punggung suaminya. Lalu berjongkok di depan lim.

"Lim, aku benar2 minta maaf. Aku bersalah sangat bersalah"

Lim hanya menatap wajah wanita yg sangat ia cintai dulu, sebelum semuanya berubah. Lim meneteskan air matanya "maaf aku tidak bisa menahan air mataku, aku sudah mengingkari janjiku padamu waktu itu" kata lim pada istrinya.

"Menangislah lim" jennie beralih duduk di sebelah lim dan menarik kepala lim ke arah dadanya.

Lim menangis sesegukan. Jennie pun sama. Mereka sedang merasakan saling mencintai namun tak bisa digapai.

"Lim setelah kimbi sadar, kau boleh membenciku, kau boleh melarangku menemuinya, kau boleh mengambil hak asuhnya lim. Aku bukanlah momy yg baik untuknya" jennie pun ikut menangis dan air matanya jatuh di rambut lim

Tiba2 pintu UGD terbuka.

"Saudara limario?"

"Ya dok"

"Anda dadynya?"

"Benar, saya dadynya dan..."

Lim berhenti berbicara sejenak lalu memegang tangan jennie yg sekarang lim rasakan adalah ketakutan "dan ini momynya" lanjutnya lagi.

Semua mendekati dokter.

"Tuan limario anak anda tidak apa2 hanya saja patah pada tangan kanannya namun tidak parah" kata dokter

"Apa dia bisa pulih seperti semula dok?" Tanya lim

"Tentu saja tuan, kimbi masih anak2 dan kondisi tubuhnya masih bagus. Dia akan kembali seperti semula" jelas dokter

"Terima kasih dok" jawab jennie

"Kami akan memindahkannya ke ruang perawatan, kalian bisa menungunya dan menemuinya nanti" kata dokter.

/// Satu jam kemudian kimbi sudah berada di ruang perawatan kondisinya cukup baik. Dia sudah bisa bicara.

"Dady, aku takut" dengan beberapa selang infus di tubuh mungilnya.

Jennie hanya bisa menangis dan menyalahkan dirinya sendiri.

"Jagoan dady gak boleh takut, ada dady"

Lim menggenggam tangan anaknya.

"Maafkan momy meninggalkanmu sayang" jennie berada di sebelah lim

"Ssuuttt sudah jangan menangis dihadapannya" kata lim

"Momy don't cry mom, sudah ada dady disini, jadi kita aman" kata anaknya

"Momy don't cry baby, momy happy now cause momy can see your smile"

"Mom? Dad?" kimbi menarik tangan dady dan momynya menggunakan tangan kirinya. Seakan ia mengerti masalah dari orang tuanya itu.

"Ada apa jagoan?" Tanya lim

"Kimbi ngantuk, temani aku tidur ya?"

"Iya momy temani kamu, dady akan menunggu disini menjaga kalian" jawab lim

"No dad, no.. dady and momy tidur di sebelah kimbi, aku mohon"

"No no, jangan memohon dady dan momy akan tidur bersamamu" kata jennie yg naik ke sisi kanan kimbi. "Dady ayo naik disini" kata jennie. Diangguki lim yg juga naik ke sisi kirinya.

"And now peluk aku dady momy" anak itu kegirangan.

Sekarang mereka dalam keadaan saling memeluk.

Keluarga mereka sangat bahagia melihat hal itu.

Jisoo tersenyum dan sangat bahagia melihat saudaranya itu.

.
.
.
.
.

Kimbi bisa aja deh ❤️

Tapi dady udah terlanjur marah ya 😢

DREAM (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang