PART 24 🔞

3.8K 157 1
                                    

Good Bye Jennie

.
.
.

"Dady momy"

"Hai lim, kau sudah pulang?"

"Aku sudah pulang sejak seminggu yg lalu, apa jennie ada?"

"Dia belum pulang lim, tunggu sebentar lagi"

"Dady dan momy akan pergi meeting di puncak lalu kami akan menginap disana"

"Oh baiklah aku akan disini menunggu jennie"

"Kau menunggu di kamarnya saja lim"

"Iya mom nanti lim naik"

////

Jam menunjukan pukul 01.00 dini hari. Aku sedang menunggu jennie di kamarnya.

Jegleg tiba2 pintu terbuka.

Cekleeekkk jennie menyalakan lampunya.

"Huhhh, lelah sekali" dia berjalan ke arah cermin meja hiasnya

Tiba2 dia terkejut melihat bayangan di cermin itu dan dia menoleh.

"Lim"

"Darimana?"

"Kau sudah lama?"

"AKU TANYA KAU DARIMANA?"

"Aku aku tadi keluar"

"PRIA ITU MENGANTARMU?"

"Lim dia temanku"

"Teman? Mengapa kau gugup?"

"Ak aku tidak gugup lim"

Aku berjalan mendekati jennie, dia berjalan mundur dan tubuhnya berhenti di dinding kamarnya.

"Jennie, aku tau aku tidak sebaik pria itu tapi aku masih bisa diajak bicara baik2 jennie"

"Lim aku bisa jelaskan padamu"

"Jennie, kenyataan sudah menjelaskannya dan aku sudah melihatnya. Dia menciummu dan kau menikmatinya"

"Umm, lim bukan begitu lim"

"Jangan cari aku lagi jennie, aku bukan limariomu lagi"

"Lim lim, aku mohon kita bisa bicara. Selama ini aku sudah mencarimu tapi kau hilang, coba tanya pada opa oma momy aku ke rumahmu"

"Aku akan katakan pada opa dan oma utk tidak berharap lagi padamu"

"Lim, lim aku mohon lim,  aku tau aku salah"

Pyaaannnnggggggg

Lim melempar vas bunga yg ada di kamar jennie, lalu ia memukul cermin yg ada di kamar jennie.

"Aku adalah laki2 toxic jennie, jangan mencintaiku lagi"

"Limm sudah aku katakan aku mencintaimu bukan dari apa yg kau miliki"

Tangan lim berdarah dan kamarku berantakan dibuat olehnya. Aku menyentuhnya dan mengajaknya duduk. Dia menangis dan ini gara2 perbuatanku.

"Jennie, kenapa kau tega padaku?"

"Lim, aku akan jelaskan padamu"

Sambil mengobatinya yg tidak berhenti bicara, aku menjelaskan betapa aku mencintainya.

"Apa kau tau jennie? Aku sudah katakan pada keluarga kita jika aku mencintaimu dan aku akan menikahimu tapi kau mengacaukannya"

"Iya sayang iya, maaf aku tidak akan mengulanginya lagi"

"Hatiku sakit jennieeee, sakittt"

"Kau tak usah berteriak seperti itu sayang, aku mengerti aku salah maaf maaf maaf cup, cup"

DREAM (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang