.
..
."HANA HANA"
Dia berteriak sangat keras.
"Iya tuan"
Hana datang dengan gemetar karena baru pertama kali melihat lim berteriak
"BAWA KIMBI KE KAMARNYA DIA BUTUH ISTIRAHAT"
"Lim dia sudah tidur lama tadi bersamaku, biarkan dia bermain" aku memohon padanya agar tenang
"HANA KAU TIDAK BISA MENDENGARKU???"
"B-baik tuan"
"Lim kau kenapa?" Tanyaku
"BUKAN URUSANMU"
"Plaaakkk"
Astaga aku menamparnya. Dia menatap ku. Dan matanya berkaca2. Sekarang aku merasa sangat bersalah.
"Kau menamparku?"
"Em lim, ak-ku akuu ttidak bermaksu...."
"Terima kasih nyonya jennie kim, telah memberi tau ku kenyataan"
"Lim lim, shiiitttt"
////
"Tuan jiyong pulanglah, tidak baik berada di rumah orang yg sudah bersuami sampai malam"
Aku mendengar lim berbicara pada jiyong. Aku tidak berani mencegahnya.
///
Aku melihat lim berdiri di balkon kamar. Dia menatap langit malam itu. Aku hanya bisa menatapnya saat ini. Jika aku mengajaknya bicara pasti dia masih emosi.
////
Tuhan kenapa hidupku menjadi seperti ini? Apa kesalahanku? Kini kau mengambil setengah kebahagiaanku.
Air mata lim terus saja jatuh, sesekali ia mengusapnya.
"Lim masuklah angin malam tidak baik utkmu"
Aku hanya mampu menatap wanita yang berada di depanku. Wanita yg menganggapku anak kecil.
Aku meninggalkannya dan merebahkan tubuhku di tempat tidur.
Aku memunggunginya, rasanya tak ingin berhadapan dengannya.
Aku pura2 sudah tidur. Saat ia memelukku dan meneteskan air matanya di punggungku.
Bukannya aku menjadi hangat, tapi hatiku semakin sakit saat ini. Tamparannya dan kata2nya masih terdengar di telingaku.
//// Pagi hari
"Dady wake up" panggil baby kimbi pada dadynya
"Hem, baby kau sudah bangun?"
"Dady today is sunday, come on take me somewhere"
"Hem, bagaimana kalau kita berenang?"

KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM (End)
Romance"Mencintaimu sama seperti mimpi yg jalan ceritanya sulit di mengerti" "Mempimpikanmu adalah hal terindah dalam hidupku"