KISAH CINTA HYUNG

103 20 12
                                    

Changsub meraih ponsel yang ia letakkan di samping tempat tidurnya. Jam 2 dini hari dan minhyuk yang tidur sekamar dengannya belum pulang. Changsub tak bisa memejamkan matanya. Wanita yang ia temui di rumah sakit tadi sangat mengganggunya. Entah kenapa ia terus memikirkannya.

Ponselnya bergetar, pesan masuk dari minhyuk.

"Tidur sendiri malam ini, aku bermalam di apartemen Noona" kata Minhyuk. Changsub beranjak dan keluar dari kamarnya. Ia menemukan Eunkwang sedang menyantap semangkuk Ramyeon di dapur.

"Kau akan bengkak besok" kata Changsub mengambil botol air putih dari lemari es.

"Aku sangat lapar dan baru bisa tidur kembali kalau perutku kenyang. Tak biasanya kau terbangun" selidik Eunkwang

"Aku bahkan belum tidur" Changsub meneguk air langsung dari botolnya

"Ada apa?" Tanya Eunkwang sambil terus makan. Changsub diam sejenak

"Hyung, bagaimana awal mula kau mengenal Lily Noona dan jatuh cinta padanya?" Eunkwang berhenti makan dan menatapnya.

"Kau tak pernah membicarakan ini padaku. Ada apa?" Tanya Eunkwang

"Aku hanya ingin mencari topik pembicaraan dan menemanimu makan. Kenapa tak kau jawab saja" nada bicara Changsub meninggi

"Yaaiiissshhh anak ini benar-benar tidak sopan" Mata Eunkwang membulat

"Ceritakan saja" Changsub menurunkan nada bicaranya

Eunkwang diam sejenak mencoba mengingat

"Ah, Lily teman kecilku. Kami bertemu saat masih kecil dan aku jatuh cinta padanya saat remaja. Tak ada pertemuan yang mengesankan. Kami jatuh cinta dengan alami" kata Eunkwang menerawang.

"Apa itu jatuh cinta dengan alami?" Tanya Changsub lagi. Eunkwang mengalihkan pandangan padanya

"Kau harus merasakannya sendiri Lee Changsub" Eunkwang menyumpit lagi ramyeonnya.

"Bagaimana dengan Minhyuk Hyung?"

"Kenapa kau penasaran sekali malam ini?, ada wanita yang mengganggumu?"

"Aaaah, ceritakan saja padaku" Changsub tak sabaran. Eunkwang menatapnya sebal.

"Ayah Minhyuk mengajari Noona bahasa Korea saat ia tiba dari Australia. Keluarganya pendatang. Ia selalu datang untuk privat bahasa Korea dirumah Minhyuk. Minhyuk membantu memperlancar bahasa Korea Noona"

"Lalu"

"Kau tau Noona sangat cantik bukan?. Minhyuk terpikat. Lagipula Minhyuk tampan. Mereka sangat serasi. Aku tak mampu membayangkan akan seperti apa anak mereka jika mereka menikah" kata Eunkwang "mereka belum lama bersama, Noona hanya mau Minhyuk mendatanginya saat ia sudah sukses. Minhyuk menemuinya saat kita dapat tropi pertama di acara musik tahun lalu"

"Aaah, aku ingat ia berdandan sangat rapi dan bercermin berulang-ulang kali. Menyemprotkan perfume mahal pemberian Melody dan memakai terlalu banyak gel rambut" Changsub dan Eunkwang terbahak.

"Dan ia mendapatkan wanita itu. Bahkan dia menceritakan adegan ranjang pertamanya dengan Noona padaku" kata Eunkwang

"Dia sekarang sudah mahir, bukan?. Kau tak melakukannya dengan Lily Noona?" Changsub penasaran

"Kau tau Lily dan keras kepalanya. Aku bersabar untuk hal itu changsub. Segera cari pacar dan ceritakan rasanya meniduri wanita padaku" Eunkwang menyumpit sisa ramyeong dalam mangkuknya dan menyeruputnya pelan-pelan.

"Bagaimana rasanya?" Tiba-tiba suara Sungjae terdengar mengagetkan mereka berdua. Eunkwang tersedak.

"YA!! sejak kapan kau ada disitu?" Tanya Eunkwang yang sibuk terbatuk.

Sungjae menyandarkan tubuhnya di sofa dan diam dalam kegelapan ruangan.

"Kalian asik mengobrol sampai tak memperhatikanku keluar dari ruangan. Aku tiba-tiba ingin makan ayam"

"Jangan bercanda, cepat kembali tidur" kata Changsub "ini jam 2 malam". Sungjae menegakkan tubuhnya dan menatap hyungnya.

"Eunkwang hyung buatkan aku Ramyeon" katanya seenaknya

"Kau bisa membuatnya sendiri" kata Eunkwang

"Changsub hyung buatkan aku Ramyeon"
Kata Sungjae seenaknya

"Kau tak punya tangan?" Changsub meneguk lagi air putihnya. Ia beranjak kembali ke kamarnya. Sungjae mengikutinya "YA!! tidur di tempatmu!"

"Aku ingin tidur di kamarmu, hyung. Ruanganmu selalu wangi. Kamarku bau kaus kaki" rengek sungjae

"Tidak, tidak, tidak. Aku tak akan tahan dengan dengkuranmu. Kembali ke kamarmu. Jangan biarkan peniel kesepian" changsub dan sungjae saling dorong.

"YA!!!" Suara Eunkwang meninggi. Mereka menghambur masuk ke ruangan changsub.

***

Keesokan paginya Changsub pergi ke tempat latihan dengan menenteng segelas besar kopi hitam kesukaannya. Matanya bengkak. Ia benar-benar tak bisa tidur. Bukan hanya karena dengkuran Sungjae yang seperti tank. Tapi karena wanita yang ia temu di atap rumah sakit. Wajahnya melekat di ingatan changsub dan membuatnya sangat penasaran.

WHITE CAMELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang