TOKO HOTDOG

95 20 5
                                    

Udara terasa lebih dingin dari biasanya. Korea hampir memasuki musim gugur. Beberapa kali hujan mengguyur ibukota.

Changsub berlari tergopoh menutup kepalanya yang sudah tertutup topi. Jaketnya agak basah. Ia baru turun dari tempat Gym ketika hujan mengguyur. Daekyeom tak bisa memarkir mobilnya di dalam. Ia meminta Changsub untuk berlari sedikit dan menunggunya di toko Hotdog yang terletak di bagian depan komplek bangunan.

"Aaaaah basah semua" Changsub membuka Jaketnya dan menaruhnya sembarangan di dalam toko Hotdog itu. Hari itu ia hanya memakai kaus berwarna putih pas badan yang memperlihatkan tubuh atletisnya dan celana training berwarna hitam. Ia menatap menu yang tertera "wah, aku jadi lapar". Changsub menghampiri kasir dan memilih menu yang menurutnya paling enak.

"Bisa buatkan 1 kesukaanku? Tambahkan Ekstra keju" Suara seorang wanita terdengar dari arah samping. Di loket kasir satu lagi. Changsub menoleh. Wanita itu ...

"Kau ..." kata Changsub tergagap. Entah kenapa jantungnya berdegup kencang saat ini. Wanita itu menoleh ke arah Changsub.

"Ah, kita bertemu disini" Aliya tersenyum manis. Hari itu dia mengenakan mantel tipis berwarna coklat sepanjang betis. Memakai setelan kemeja kerja berwarna krim dan rok span hitam dan sebuah tas jinjing. Rambutnya diikat ekor kuda dan wajahnya dihias oleh kacamata bening dengan frame tebal. Changsub menundukan tubuhnya.

"Anyeong hasimnika" kata Changsub. Wanita itu juga menunduk pelan.

"Pesananmu, Aliyassi" seorang menyodorkan sebuah bungkusan.

"Thankyou" kata Aliya "Senang bertemu lagi denganmu, tuan ... Yunsik?" Aliya tersenyum dan berlalu meninggalkan Changsub yang mematung.

"Kau jadi pesan, tuan?" Tanya kasir yang sedari tadi menunggunya.

"Lee Changsub, Changsub" kata Changsub. Kasir itu terlihat bingung "ah, maksudku. Buatkan aku roti isi yang sama seperti nyonya tadi. Aku makan disini" Changsub mengeluarkan sejumlah uang.

"Ini kembaliannya dan silahkan tunggu sebentar, tuan. Pesananmu akan diantar" Kasir tersenyum ramah.

Seorang pelayan mengantarkan Hotdog yang dipesan Changsub.

"Dia seorang Nona, tuan" katanya pada Changsub.

"Ne?" Changsub bingung

"Maaf kalau aku lancang. Tapi aku mendengarnya. Nona Aliya. Dia biasa beli hotdog disini tiap pulang kerja. Dia seorang Nona" katanya berlalu meninggalkan Changsub.

Entah informasi itu berguna untuk Changsub atau tidak. Tapi kini selain nama, ia juga tau status Aliya dan apa yang dibelinya setiap pulang kerja. Changsub tersenyum menatap hotdog yang ia pesan dan melahapnya. Pilihan tepat. Hotdog itu enak. Entah enak karena memang enak, atau karena selera milik orang lain.

Daekyeom meneleponnya. Dia sudah di depan. Changsub bangkit terburu2 menenteng makanan dan minumannya. Ia lupa. Jaketnya tertinggal.

***

Aliya membuka mantel dan sepatu yang ia kenakan. Ia bahkan belum sempat membersihkan diri.

"Aku pulang" katanya pada cermin.

Ia duduk di tengah gelapnya ruangan dan menatap layar ponselnya sambil mengudap hotdog yang sudah hampir dingin.

***

Keesokan harinya Changsub datang lagi ke toko hotdog yang kemarin ia datangi. Tepat di jam pulang kerja.

"Ah tuan, anda datang lagi" kata pelayan kemarin.

"Jaketku, tertinggal" kata Changsub

"Aku menemukannya dan menyimpannya untukmu. Jaket itu terlihat mahal" katanya sambil berlalu mengambilkan Jaket Changsub "ini jaket anda tuan" Pelayan itu tersenyum ramah.

"Terima kasih" kata Changsub.

"Anda mau sekalian pesan sesuatu?" Tanya Pelayan itu.

"Ah, terima kasih. Mungkin lain kali" kata Changsub menolaknya dengan halus.

"Setidaknya pesan satu dan temani aku makan" Sebuah suara mengejutkannya. Changsub menoleh cepat. Aksen itu bersahabat sekali akhir-akhir ini di telinganya.

Aliya duduk di salah satu sudut ruangan sambil menyantap hotdognya. Dandanannya masih sama seperti kemarin. Hanya pakaiannya saja yang berbeda. Ia tersenyum melihat Changsub.

"Ah, maafkan kelancanganku, tuan. Sepertinya kau sibuk" Aliya tersenyum lagi.

Changsub tak bereaksi. Tepatnya tak tau harus bereaksi seperti apa. Kenapa tiba-tiba jantungnya berdetak cepat, kakinya lemas dan seperti banyak kupu-kupu di kepalanya.

"Aku ..." Changsub diam. Aliya menatapnya "pesan 1 hotdog yang seperti kemarin" katanya pada kasir.

***

WHITE CAMELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang