BERKENALAN

84 21 10
                                    

"Noonaaaaa" teriak Ilhoon dan Sungjae bersamaan. BTOB baru saja kembali dari pusat kebugaran kecuali Minhyuk yang sedang tak enak badan hari itu.

Perempuan berparas cantik itu kekasih Minhyuk. Para member memanggilnya Noona.

"Kalian habis bercinta?" Kata Hyunsik seenaknya. Noona mendelik ke arah Hyunsik.

"Yeaaah, diatas tempat tidur Eunkwang" kata Minhyuk. Eunkwang yang sedang meneguk segelas air tersedak. Peniel menepuk-nepuk punggungnya. Noona dan Minhyuk terbahak.

"Aku tak akan pernah mau melakukannya ditempat ini, aku takut kalian memasang kamera tersembunyi di sudut-sudut ruangan" kata Noona melirik Minhyuk "ah peniel, rambutmu benar-benar habis?" Tanya Noona khawatir melihat kebotakan yang dialami Peniel.

"Agency meminta merahasiakannya. Pasti tak nyaman rasanya" kata Ilhoon. Peniel diam saja dan masuk ke kamarnya.

"Sejak kebotakan itu, ia jadi pendiam" kata Sungjae. Noona mengangguk pelan

"Kau tak boleh sampai stress" kata Noona pada Minhyuk.

"Tak akan, ada kau disisiku, mana mungkin aku stress" Minhyuk dan Noona tersenyum berpandangan.

"Mataku sakit melihat kalian bermesraan" kata Hyunsik.

"Dimana Changsub?" Tanya Minhyuk.

"Ia tak ikut pulang. Jaketnya tertinggal di toko hotdog. Harusnya saat ini ia dalam perjalanan pulang. Mungkin naik taksi" kata Eunkwang.

***

Changsub menghampiri meja Aliya dan melihat sekeliling. Toko itu sepi.

"Aku ..." Changsub ragu

"Duduklah tuan" Aliya mempersilahkannya duduk. Changsub duduk dan tak berani menatap langsung wajah Aliya. Aliya sibuk menyantap Sandwichnya dan mereka tak berkata-kata. Aliya menatap Changsub yang terlihat kikuk.

"Haaaa, tuan pasti bukan jenis orang yang mudah mencairkan suasana" kata Aliya.

"Ah, maafkan aku. Aku tak pandai berbasa - basi" kata Changsub.

"Setidaknya aku bisa tau namamu dengan resmi"

"Ah itu, namaku Changsub. Lee Changsub" Changsub memberanikan diri menatap Aliya dan menundukan kepalanya. Aliya tersenyum dan mengulurkan tangannya. Changsub tampak bingung kenapa wanita itu mengulurkan tangan.

"Di negaraku, memperkenalkan diri harus sambil berjabat tangan. Namaku Camelia. Tapi orang-orang memanggilku Aliya" katanya tersenyum. Changsub ragu, tapi ia akhirnya mengulurkan tangannya menjabat tangan Aliya.

Namanya sangat asing. Bahkan Changsub tak pernah mendengar nama seseorang dengan banyak empat suku kata. Lalu apa katanya tadi? Negaranya? Dia dari negara mana?.

"Nona Aliya bukan orang korea?" Tanya Changsub

"Bisakah kita menghilangkan formalitas? Sepertinya usiaku tak jauh berbeda denganmu tuan. Aku lahir tahun 91" kata Aliya.

'Seusia denganku tentu saja' Changsub tersenyum.

"Tuan Lee bisa memanggilku Aliya, tanpa ssi" kata Aliya lagi.

"Ah, baiklah. Kita di usia yang sama Nona Aliyassi. Maksudku, Aliya" Changsub menatapnya "kau bisa memanggilku Changsub, saja"

Pesanan Changsub datang. Walau canggung dan tak banyak yang mereka bicarakan, tapi ada perasaan aneh di hati Changsub. Entahlah, tapi kenapa ia merasa sangat gembira saat ini.

"Tuhan pasti meminta kita saling mengenal. Pertemuan tak disengaja yang ke empat kalinya" kata Aliya. Changsub terkekeh ringan..

"Jadi kau bukan orang korea?" Tanya Changsub.

"Yeah, aku orang Indonesia. Kau tau Indonesia?"

"Aku tau, aku pernah kesana satu kali" kata Changsub. Ia ingat tiga tahun lalu debut dan berpromosi disana.

"Keren, tak banyak orang korea yang tau Indonesia. Kau beruntung pernah kesana" Aliya menyeruput cola yang hampir habis.

"Kau tak tau siapa aku?" Tanya Changsub. Aliya menatapnya dan menggeleng.

"Aku hanya tau kau laki-laki berisik yang menyangka aku akan melompat dari atap rumah sakit. Hahaha" Aliya dan Changsub terbahak.

"Ah, maafkan aku. Aku sangat panik waktu itu" kata Changsub "dan kita terus bertemu secara kebetulan"

Changsub memberanikan diri menatap lekat Aliya. Rasa penasarannya hilang. Aliya memang desain wanita cantik. Parasnya asing tapi membuat Changsub penasaran. Ia tak terlihat seperti idol. Bahkan Aliya memakai riasan yang minim tapi garis wajahnya tegas dan sangat menarik.

"Aku tak punya banyak teman di korea. Aku tak pandai bergaul" kata Aliya.

"Apa aku boleh jadi temanmu?" Tanya Changsub. Aliya menatapnya.

"Tentu saja, ayo kita berteman" Aliya menatap Changsub hangat.

***

Changsub kembali ke dorm dengan wajah berseri-seri. Perkenalannya dengan Aliya singkat dan tak banyak yang mereka bicarakan bukan karena tak ingin. Tapi Changsub sibuk mengatur irama jantungnya yang tak beraturan tiap kali beradu tatap dengan wanita itu.

"Aku pasti sudah gila" katanya menatap cermin.

***



WHITE CAMELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang