SUKA!!!

86 16 11
                                    

Changsub menatap tajam ke arah Aliya yang menunduk diam di hadapannya. Sore itu di toko Hotdog. Changsub sengaja menunggunya. Kejadian terakhir kali di rumah Aliya tentu membuat Changsub gugup dan tak karuan. Tapi ada yang harus menjelaskan maksudnya, dan itu pasti bukan dirinya. Tapi Aliya.

"Kau tak mau mengatakan apapun kepadaku?" Tanya Changsub melahap hotdognya. Aliya melihat ke arah Changsub dan menundukkan lagi kepalanya. Wajahnya bersemu merah. Ia juga sama gugupnya.

Ia memainkan sedotan yang tertempel pada gelas minumannya sambil sesekali menyantap hotdog pesanannya.

"Maafkan aku" katanya pelan.

"Kenapa minta maaf?" Changsub mengangkat wajah Aliya.

"Aku tak bermaksud ..." Aliya diam " ...aku hanya ingin mengucapkan terima kasih" Aliya memberanikan diri menatap Changsub. Changsub tersenyum gemas.

"Jadi ini juga salah satu cara mengucapkan terima kasih di negaramu?" Changsub menggodanya

"Ah, Changsub. Aku malu" kata Aliya

Changsub menyeruput sisa sodanya.

"Kau membuatku tak bisa tidur. Jantungku berdebar-debar dan seperti orang gila. Itu pertama kalinya bagiku mendapat ciuman seorang wanita" Changsub menjelaskan

"Itu ... juga pertama kalinya kulakukan pada seorang pria" Aliya berkata sangat pelan.

"Apa?" Changsub terkejut dan tersenyum lebar "kau tak pernah punya pacar?" Tanya Changsub. Aliya menggeleng. Air wajahnya berubah. Ia diam.

Changsub meraih tangan Aliya, menggenggam dan mengusapnya pelan. Ia selalu melihat Eunkwang melakukan itu pada Lily. Biasanya Lily akan tersenyum. Changsub ingin melihat reaksi Aliya. Aliya sedikit terkejut tapi ia membiarkan Changsub melakukannya. Sentuhan tangan Changsub begitu lembut. Matanya berkaca-kaca. Ia menatap Changsub dan tersenyum.

***

Mereke jalan kaki berdua dari toko hotdog. Hari ini Changsub tak bawa kendaraan. Aliya berbelok ke arah taman dekat rumahnya.

"Bohong jika aku tak menyukaimu" kata Changsub membuka sebungkus coklat yang ia beli sebelum pulang. Coklat kesukaan Aliya. Ia menyerahkan coklat itu pada Aliya. Changsub tak pernah menyadarinya. Tapi tindakan kecil begitu saja sudah membuat Aliya tersipu.

"Kau menyukaiku?" Aliya memastikan. Changsub mengangguk "mmm ... lalu?" Aliya mendesaknya. Changsub diam.

Aliya menatap laki-laki di hadapannya.

"Kau, tak menyukaiku?" Tanya Changsub. Kini giliran Aliya yang diam. Tentu dia menyukai Changsub. Ia tak bisa membohongi perasaanya. Ia mendekati Changsub dan memeluknya dengan erat. Jantung Changsub berdebar. Tapi ia diam saja membiarkan Aliya memeluknya. Ia tersemyum simpul. Hatinya menghangat. Udara disekitarnya menjadi harum.

"Kau menyukaiku" Changsub membelai rambut Aliya dengan lembut.

***

"Masuklah" kata Changsub pada Aliya.

"Terima kasih" Aliya tersenyum manis sambil menatapnya. Kali ini mereka lebih berani untuk saling menatap.

"Kau boleh melakukannya lagi. Aku akan diam disini sampai kau mengucapkan terima kasih seperti beberapa hari lalu" kata Changsub. Wajah Aliya memerah. Ia membuang pandangannya.

"Kau bicara apa? Pulanglah"

"Kau benar-benar menyuruhku pulang?" Changsub menepuk-nepuk pipinya. Aliya mendorongnya.

"Pulanglaaaah ..." katanya gemas. Changsub menarik tangan Aliya dan memeluk tubuh wanita itu dengan erat.

"Biarkan aku begini, aku menyukainya" kata Changsub.

Sebetulnya jantung Changsub berdebar kencang. Ia bahkan tak pernah memeluk adik perempuannya. Tapi ia memberanikan diri. Ia ingin lebih dalam menyukai Aliya. Aliya menengadahkan wajahnya. Changsub menatapnya.

"Aku menyukaimu" kata Changsub. Aliya tersenyum manis

"Aku juga" ia memegang wajah Changsub dengan kedua tangannya dan mendaratkan kecupan manis di pipi Changsub dan tembam. Wajah Changsub memerah. Rasanya ingin berteriak karena bahagia. Ia tertawa. Aliya ikut tertawa.

"Masuklah, akan kubawakan sekotak susu besok pagi untuk menyemangatimu" kata Changsub. Aliya melepaskan pelukannya dan berlalu. Ia masih tersenyum dan bergulingan di tempat tidurnya. Jantungnya riuh. Dunianya terasa lebih indah. Bahkan rasanya ingin berlama-lama dengan Changsub.

Changsub pulang dengan senyuman yang mengembang di setiap sudut bibirnya. Ia membuat merebahkan tubuhnya di tempat tidur Eunkwang dan berguling-guling senang.

"Sekarang apalagi?" Bisik Sungjae pada Eunkwang. Eunkwang menggeleng.

"Hyung" Changsub bangkit dan menatap Eunkwang "aku menyukainya" katanya tersenyum dengan pandangan menerawang. Ia menatap tangannya sendiri lalu kembali bergulingan di kasur suci Eunkwang.

***

WHITE CAMELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang