KUMPULAN BANGSAWAN

75 14 6
                                        

Sungjae dan Changsub melewati keamanan dengan baik.

Changsub berkali-kali menoleh pada Sungjae. Ia hampir tak percaya adik manis yang kadang menjengkelkan ini berubah jadi orang yang berbeda malam ini.

Gaya khas seorang anak bangsawan dan konglomerat korea selatan. Ia tampan dan air mukanya berwibawa. Padahal usianya baru 20 tahun.

Suasana pesta makan malam itu dingin. Tak banyak yang bisa Changsub lakukan. Tak ada satupun yang dikenalnya. Aliya dan keluarganya belum nampak hadir. Begitupun laki-laki bernama Arya yang mengajaknya kesini.

Sungjae sibuk menyapa beberapa kenalan ayahnya. Bagaimanapun ia datang sebagai seorang putra mahkota. Bukan idola. Changsub menyingkir dan berdiri dekat sebuah meja tinggi tempat beberapa pelayan menaruh gelas minuman.

Ia mengambil segelas lemonade dan meneguknya perlahan.

Sebuah mobil mewah berhenti di depan gerbang. Arya dan keluarganya muncul. Ia tampak gagah, tampan dan berwibawa. Mirip ayahnya. Ibunya cantik. Mereka berkelas.

Tak lama dua mobil lain datang. Dari mobil pertama muncul sepasang suami istri yang tampak kaya dan berwibawa. Di mobil kedua turun Damar dan seorang wanita. Istrinya. Lalu terakhir Aliya turun dari mobil itu. Changsub terperangah. Ia melihat Camelianya menjadi seorang yang berbeda malam itu.

Aliya menggunakan gaun bertali satu berwarna wine dan menyanggul rambutnya naik ke atas. Ia memperlihatkan bagian belakang leher, pundak dan punggungnya yang mulus. Ia merias wajahnya dengan sangat cantik. Ia seperti putri bangsawan malam itu. Ia berjalan Anggun dan semua mata memandangnya. Ia terus menunduk dan tersenyum sampai akhirnya beradu pandang dengan Changsub.

"Changsubie?" Katanya pelan. Changsub mengangkat gelasnya dan tersenyum tipis.

Semua orang saling berkenalan dan berjabat tangan. Changsub tak melihat Sungjae. Ia tak bisa melepaskan pandangannya dari Aliya begitupun sebaliknya. Entah apa yang harus ia lakukan. Arya memintanya menyelamatkan Aliya tapi ia tak membawa senjata apapun.

Seorang menepuk bahunya.

"Lee Changsub, kan?" Kata seorang lelaki muda sambil tersenyum. Changsub kaget dan menundukkan kepalanya.

"Sunbaenim" katanya pelan.

Choi siwon. Putra seorang pemilik perusahaan besar yang mendunia. Ia juga seorang idola dari grup terkemuka ada disana.

"Aku tadinya ragu, tapi aku lihat BTOB menang thropy pertama di acara musik beberapa waktu lalu. Suaramu indah, kalian hebat" katanya tanpa berbasa-basi.

"Terima kasih, sunbaenim" Changsub tersenyum.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Siwon. Changsub tak menjawabnya.

"Menemaniku, hyung" Sungjae datang entah darimana.

"Putra tuan Yook? Tumben sekali" Siwon tampak sedikit kaget

"Aku harus belajar banyak darimu, hyung" kemudian mereka berlalu dan bicara berdua. Changsub sendirian lagi.

Aliya menepuk pundaknya pelan

"Sayangku" kata Aliya. Changsub diam saja, ia menatap lekat wajah Aliya. Rasanya ingin memeluk tubuh wanita itu dan membawanya pergi darisana. Tapi ia tak bisa berbuat apa-apa. Mata Aliya berkaca-kaca seolah minta bantuan.

"Aliya" Ayahnya memanggilnya agak keras. Aliya menoleh. "Ada seseorang yang ingin kau perkenalkan padaku?"

Aliya menyeret Changsub menemui ayahnya

"Dia pacarku" kata aliya tegas. Mata orang-orang di sekitarnya membulat termasuk keluarganya. Istri Damar diam saja dan tersenyum seolah puas dengan pernyataan Aliya.

"Dia pasti laki-laki hebat" kata ayah Aliya "siapa namamu? Apa aku mengenal orang tuamu"

Sungjae terperangah, ia ingin melakukan sesuatu tapi tak bisa. Ia hanya bisa beradu pandangan dengan Siwon dan menggeleng pelan.

***

WHITE CAMELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang