17. Ini pdkt?

55K 5.9K 76
                                    

Happy reading 🙆

Mona seharusnya tidak penasaran hal apa yang membuat Fahri senyam-senyum sendiri sambil melihat ponselnya, Mona melangkah cepat lagipula itu bukan urusannya, Mona bersandar di sofa sambil mencari siaran televisi yang bagus untuk ditontonnya.

Sejujurnya hal itu dilakukannya semata-mata agar terlihat punya kegiatan, nanti saat Fahri berangkat kerja barulah Mona beraktifitas seperti biasanya jika Fahri tidak ada, seperti menjelajahi ruang studio Fahri dan memainkan ponselnya hingga baterainya habis.

Fahri melintas di depan Mona lalu mendaratkan bokongnya di samping Mona, "Mon."

"Hm," sahut Mona masih fokus ke televisi.

"Temenin aku," ucap Fahri.

Mona menoleh, "kemana? Kamu nggak pergi kerja memangnya?" Tanyanya.

"Enggak, kafe hari ini nggak buka."

Setelah berganti pakaian Mona bergegas keluar saat mendengar mobil Fahri sudah menyala, "kita mau kemana?"

"Kamu mau kemana?"

"Kok aku? Aku kan cuman ngikut aja," ujar Mona.

"Siapa tahu kamu punya tempat makan favorit," ucap Fahri.

Mona menghela nafas kalau seperti ini pasti tidak ada ujungnya, Mona mengarahkan jalan ke Fahri yang terlihat buta jalan itu, namun beberapa menit kemudian Fahri terkekeh geli.

Mona mengernyit heran, "kenapa?"

"Kalau ke warung baksonya mbak Putri aku hafal mati," ucapnya jenaka.

"Bikin emosi aja coba bilang dari tadi!" Gumam Mona kesal.

Mendengar Mona bergumam kesal Fahri semakin terbahak, Mona menoleh dengan tatapan aneh ini pertama kalinya ia melihat Fahri tertawa di depan matanya sendiri, selama ini ia hanya melihat wajah datar dan jutek milik Fahri.

Fahri memarkirkan mobilnya, keduanya masuk secara bersamaan, warung mbak Putri memang tidak pernah sepi bahkan saat tengah malam sekalipun warung itu masih sangat ramai.

"Biar aku yang pesanin kamu cari tempat," Mona mengangguk.

Mona mencari-cari tempat yang kosong, namun baru beberapa langkah kakinya berpijak ia melihat seseorang yang familiar, Mona tidak mungkin salah lihat, di pojok warung ini ada Citra dengan seorang pria, Mona tidak tahu siapa pria itu karena posisinya membelakanginya.

Mona bergegas menghampiri Citra yang terlihat mengobrol dengan pria itu.

"Citra," panggil Mona membuat kedua orang tersebut menoleh kepadanya.

"Lho, Bima?"

Citra mengernyit, "kalian berdua kenal?"

"Dia sahabatnya Fahri," cetus Mona.

Mona disuruh duduk disamping Citra lalu beberapa menit kemudian Fahri menghampiri, raut wajah pria itu terkejut melihat Bima ada disana, Fahri sudah kenal dengan Citra sejak hari pernikahan meskipun keduanya tidak pernah terlihat berbicara, tapi Fahri tahu siapa Citra dan begitupun sebaliknya.

Wedding Destiny [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang