blurb

179K 9.4K 180
                                    

Cerita ini bisa membuat pembacanya emosi jiwa‼️


Masa depan yang sudah tertata rapi tinggal dijalankan saja berantakan hanya karena dua garis muncul pada benda panjang dan tipis itu.

Mona kehilangan keseimbangan membuat perempuan berusia 19 tahun itu duduk bersimpuh di lantai kamar mandi kostnya, benda yang baru saja memunculkan dua garis itu masih berada di tangannya, matanya berkaca-kaca memandangi benda itu.

Mona berharap ini hanya kesalahan saja, ia kembali bangkit untuk meraih test pack lainnya, terhitung ada 5 test pack disana dan hasilnya tetap sama, dua garis.

Tangisnya pecah bagai ada mayat yang tergeletak di depan matanya, tangannya memukuli perutnya dengan keras tidak peduli dengan apa yang ada di dalamnya. Hal itu membuat seseorang mengetok pintu kostnya dengan keras, Mona bangkit dan menghapus sisa-sisa air matanya.

"Mona kamu kenapa?" Citra dengan keadaan panik langsung masuk ke dalam menghamburkan pelukannya ke Mona yang berdiri kaku dengan mata yang sembab dan penampilan acak-acakan.

Mona menatap ke arah tangannya dengan tatapan nanar, ia menunjukkan ke Citra membuat gadis itu membuka mulutnya lebar tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Citra memegang bahu Mona lalu mengguncang tubuh perempuan itu, "siapa?" Tanya Citra dengan nada bergetar.

"Kating," cicit Mona sumbang.

"KATING YANG MANA? AGIL? KENAPA SAMPAI SEPERTI INI MONA," Histeris Citra. Citra yang tadinya baru sampai di kostnya mendengar sahabatnya itu menangis histeris membuatnya langsung ke kamar Mona.

"Bukan Agil."

"Terus siapa hah?!"

Awalnya Mona enggan menjawab tetapi Citra terus mendesak Mona agar menjawab pertanyaannya, bukannya malah dijawab Mona malah kembali menangis sesenggukan. "Aku diperkosa," ucap Mona dengan perasaan yang sangat hancur.

"Kapan? Dimana?" Tanya Citra berapi-api.

"Di klub sebulan yang lalu," Tangis Mona pecah hingga membuat Citra ikut menangis juga.

"Kita harus buat dia mendekam di penjara," tekad Citra.

Mona menggeleng dengan air mata yang mengalir deras. "Jangan, kasihan dia nggak sadar ngelakuin itu."

"Gila kamu Mon!"

"Temani aku cari bukti aja Cit, aku cuman mau dia tanggung jawab sama janin yang aku kandung," ucapnya serak.

------------------

Fahri melemparkan senyumnya saat berpapasan dengan beberapa adik tingkatnya di fakultas teknik, pria itu akan mencari dosen pembimbingnya dan memberikan sedikit hadiah.

"Fahri, kan?"

Fahri mengangguk. "Siapa ya?"

"Aku Mona, bisa kita bicara berdua," ucap perempuan dengan jas putih yang disimpan dilengannya.

Fahri mengernyit heran, ia tidak pernah kenal dengan perempuan di depannya itu. "Aku?" Tunjuk Fahri ke dirinya sendiri.

Perempuan itu mengangguk.

Fahri dan Mona berdiri saling berhadapan, Fahri bisa merasakan kalau ada yang tidak beres dengan perempuan itu.

"Kenapa?" Tanya Fahri.

Mona mengambil nafas dalam-dalam lalu dihembuskannya secara perlahan, "aku hamil."

Fahri mengerjakan matanya beberapa kali lalu tertawa terbahak-bahak, "lalu urusannya sama aku apa?"

"Aku hamil anakmu!"

"Hah? Kita aja baru ketemu, jangan gila deh!"

"Tapi itu kenyatannya," ucap Mona ada gurat kesedihan dari wajah cantik perempuan itu.

"Nggak lucu sumpah! Ngaco banget asli!"

Mona memberikan ponselnya ke Fahri, disana ada video saat Fahri menyeret Mona secara kasar melalui lobi lalu masuk kedalam kamar, wajah keduanya begitu jelas di rekaman cctv itu hingga Fahri tidak bisa berkutik dan beberapa foto yang sengaja diambil Mona.

Fahri kehilangan kata-kata ia langsung terduduk di kursi panjang taman fakultas teknik, jantungnya berpacu lima kali lebih cepat hingga membuatnya kesusahan mengambil nafas.

Fahri melangkah meninggalkan Mona yang masih berdiri di tempatnya. Fahri membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju apartemen Ananta sesekali pria itu memukul stir mobilnya dengan kencang, pikirannya sedang kacau sekarang ia butuh pelampiasan.

Biarkan dulu ia bepikir setelah ini harus lari kemana? Ke luar negeri atau ke Bandung?

*******

Please lah jadi pembaca yang bijak, jangan lupa tinggalkan jejak disetiap babnya karena hal kecil seperti itu sudah membuat semangatku bertambah,
kita saling menghargai oke.

Aku selalu menerima masukan dan kritikan yang bahasanya lebih halus, jadi kalian boleh kritik biar aku lebih berkembang lagi kedepannya, terimakasih manteman 🧚🧚

PLAGIARISME DAN APAPUN HAL YANG MERUGIKAN SAYA TOLONG JANGAN MENDEKAT!! SAYA NGGAK AKAN BERI TOLERAN TERHADAP HAL SEPERTI ITU.

Wedding Destiny [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang