32. Ranah Agil

37.6K 3.6K 73
                                    

Happy reading 🙆

Agil mengerjapkan matanya berulang kali lalu melepaskan cengkeramannya di kerah baju Fahri secara perlahan, mendengar penuturan Fahri ia langsung lemas seketika membuatnya harus bertumpu di mobilnya

"Jangan bilang kalau istri lo Nana?" Tanya Agil hampir menangis.

"Nana?"

"Maksud gue Mona," ucap Agil.

Fahri menatapnya dengan remeh, "iya."

Agil menegakkan tubuhnya lalu menendang perut Fahri hingga pria itu tersungkur, Agil tidak melewatkan kesempatannya begitu saja untuk menyerang Fahri.

Agil mendaratkan beberapa pukulan ke wajah arogan Fahri hingga berdarah dan membiru saat itu juga.

"Jadi lo bajingan yang hancurin hidup Nana, gue nggak bakalan lepasin lo kali ini," Agil kembali mendaratkan pukulan ke wajah Fahri saat ia sudah cukup merasa puas Agil menginjak perut Fahri kuat, harusnya ia pakai sepatu tadi bukannya malah pakai sandal rumahan.

Fahri membawa telunjuknya ke depan bibirnya, "hush, lo jangan panggil bini gue pakai nama panggilan lo dulu saat pacaran."

"Sialan, lo jangan banyak bicara," ucap Agil kembali menginjak perut Fahri, hal itu membuat Fahri terbatuk.

Fahri menepis kaki Agil lalu berdiri dengan cepat, namun Agil lebih cepat mendaratkan pukulan di rahang pria itu hingga Fahri kembali tersungkur.

"Anjing lo Gil!" Fahri maju dan memukul perut Agil dengan keras.

Agil tak lagi melawan. "Lo tuh bangsat Ri, hidup Mona terlalu berharga buat lo sia-siakan, mabuk-mabukan kayak gini udah jadi bukti kalau lo beneran bejat!"

"Kalau lo nggak tahu apa-apa mendingan diam!" Bentak Fahri.

"Gue nggak tahu apa? Semua tentang Nana gue tahu, lo tahu nggak kalau Nana berjuang mati-matian untuk kuliah dia sampai kerja paruh waktu buat biayain hidupnya, lo tahu nggak anjing?!"

Agil menatap Fahri tajam, nafasnya memburu membuat pundaknya naik turun.

"Lo nggak tahu apa-apa tentang Nana, lo tahu nggak kalau dia punya bakat di alat musik? Lo tahu nggak kalau Nana takut petir?" Agil hampir menangis jika saja ia tidak cepat mendongak, rasa sakit hatinya semakin bertambah saat tahu suami perempuan yang sangat dicintainya itu adalah orang seperti Fahri.

"Gue harap lo menderita anjing!" Ucap Agil sebelum masuk kedalam mobilnya dan meninggalkan Fahri disana, Agil ingin cepat-cepat meninggalkan tempat itu sebelum ia benar-benar menghabisi Fahri disana.

Padahal Agil sengaja membawa mobil yang biasa ia dan Mona pakai.

Agil mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi sambil menangis, ini pertama kalinya ia menangis lagi setelah kepergian adiknya, saat adiknya meninggal Agil bagaikan manusia tanpa roh yang terus mencari arah hingga ia menemukan Mona, perempuan periang itu mampu menghibur Agil hingga terlepas dari keterpurukannya.

Mona yang selalu mensyukuri setiap hal membuat pikiran Agil terbuka lebar, setelah bertemu dan mengenal Mona ia menjadi pria kuat.

Agil menghapus air matanya secara kasar lalu mendaratkan pukulan keras ke stir mobil, diantara banyaknya pria mengapa harus Fahri?

Senyum manis Mona terputar kembali di memorinya, kala itu Mona sedang frustasi karena nilai salah satu mata kuliahnya dapat b membuat perempuan itu terus murung dan hilang selera makan karena takut beasiswanya akan dicabut, Agil yang pada saat itu mengetahuinya langsung mencoba menghibur tetapi hal itu sama sekali tidak mempan.

Wedding Destiny [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang