25. Perubahan

8 2 1
                                    

07.00 pagii

Kesya sedang di ruang tamu rumahnya sedang mengatur desain desain untuk party malam ini di rumahnya

hari ini tepat hari Sabtu tanggal 27 Desember tahunnya tentukan sendiri gaiis, tepat hari ulang tahunnya yang ke 18 jangan kaget ya.. Kesya memang terlihat awet muda bukan?

Dengan ponsel di tangannya dirinya sedang mengirimi undangan ada yang dengan undangan ada juga yg dengan ponselnya

"Apa lagi non, apa ada yg kurang?" Tanya salah satu asisten rumahnya

"Tanya papah aja bi, takut Kesya ada yang lupa" jawab Kesya

"Apa lagi ni ca, udah semua kan?" Tanya Bisma yang ikut mengurus semuanya

"Hm, dresscode udah dirubah?" Tanya Kesya memastikan

"Beres itu, jadi black and white dresscodenya?"

"Engga usah pake tema dresscode lagi, bebas mereka yang datang memakai apa pun yg mereka suka, gue ngga mau terlalu ngatur apa mau gue"
tutur kesya tiba tiba

Membuat bisma sedikit heran dapet hidayah apaan ni anak?

"Ya, terserah Lo sih kalo itu, yaudah masih ada yang harus gue urus, hm.. happy birthday ca" pamit Bisma diakhiri ucapannya

Kesya termemung mendengarnya gue seneng Lo orang pertama yang ngucapin gue bis.. batin Kesya tersenyum tipis

Di kediaman Bapak Adi Pratama

"Nabil mana do?" Tanya Dio dengan muka bantalnya

Aldo yg sedang mengeringkan rambut dengan hamduknya kecilnya hanya mengangkat bahu nya singkat

Heran si Dodot sama si Nabil punya sifat kok sebelas dua belas, iya gue tau mereka adek kakak, tapi gue gak dingin dingin amat tuh, mereka tu dah kaya es balokan ya ga si?

Fikir Dio menggelengkan kepala

"La, makan dulu yuk!" Teriak Dio kepada Nabil entah sudah tak ada di kamarnya

"duluan aja, nanti gue kebawah" balas Nabil sembari berteriak tapi tak begitu kencang

Dio pun menarik satu bangku di meja makan, mengambil satu roti yg sepertinya sudah di bakar
Lalu mengolesinya dengan selai coklat kesukaannya

Aldo yg sudah selesai dengan kegiatannya pun ikut duduk dan seperti mencari sesuatu disana

"Nyari apaan?" Tanya Dio setelah meneguk segelas susunya

"E-eh roti yg disini kemana?" Tanya Aldo peneliti seisi meja makan yg besar itu

"Oh roti punya Lo?" Tanya Dio lagi seperti orang dongo saja pagi pagi

"Iya dimana, laper ni gue" cetus Aldo yg juga sudah meneguk habis susunya

Dio berdiri dan berjalan ambil mengusap ngusap perutnya "disini"

"Perut?"

"Dih, bego kok dipelihara. roti bakar Lo tadi enak banget, jadi dah masuk kesini deh" ujar Dio dengan wajah tanpa dosa

"Lo makan?! Lo gatau gue susah payah bakar dari abis sholat tahajud tadi!" Umpat Aldo berkoar koar kepada abangnya itu

Dio menghampiri Aldo dengan tatapan jail

BECOMES✓ [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang