31. Bukti one

9 2 2
                                    

"Kita ngga bisa milih diantara Papah & Mamah, mereka satu arti buat kita, ga akan bisa terpisahkan sekalipun ada kata perceraian"

- Revaldo Mahendra -

Sekarang pukul 16.00 Waktu Indonesia bagian barat.

Tepat saat itu Jihan Daffa dan Nabil tengah merundingkan sesuatu di salah satu meja caffe tersebut

"Tepat sekali!" Ucap Aldo antusias kepada dua gadis di depannya ini

Jihan langsung menatapnya serius.

"Lo serius tentang ini, dan rencana Lo ini?" Tanya Jihan kurang yakin atau malah tak meyakini menjelaskan Aldo dari 2 jam lalu

Aldo mengangguk mantap
"Gue yakin papah ngga salah, dan gue bakal buktiin semua itu cuma salah paham"

"Gue paham, gue bakal bantu sebisa gue" kata Jihan menepuk nepuk bahu Aldo

Kini Aldo melirik seseorang yg sedari tadi hanya menyimak, Jihan pun juga ikut menatap makhluk di sampingnya itu

Nabil, entah bagaimana ekspresi nya saat ini, jika dibilang datar seperti biasanya tentu saja tidak

karena sorot matanya seperti sedang bergelut antara hati dan pikiran, atau Ego dan perasaan, entah lah susah sekali menerka nerkanya

"E-em Lo kok diem? Setuju juga kan? Gue yakin sih Lo- bakal percaya bokap-

"Engga" satu kata sesimpel itu dari sekian jam Aldo menyerocos begitu juga Jihan, dan Nabil yg hanya menjawab Segitu singkatnya

Tentu membuat Jihan menautkan kedua alisnya

"Lanjutin kalo ngomong jangan setengah-setengah" pinta Aldo yg jengkel

"Iya Nabil, tatapan Lo dari tadi aneh tau ngga bikin gue merinding" sarkas Jihan sedikit takut namun juga penasaran

"Gue ngga ngerti bahasa ambigu Lo La, kenapa? Kenapa Lo bilang engga? Hah?" Tanya Aldo beruntun

Raut tak terima dari Aldo sangat jelas terlihat, ia tak mau membayangkan yg tidak tidak tentang keluarganya di kemudian hari

Ya memang dulu Aldo sempat tak menganggap dirinya ada di keluarganya Adi Pratama begitu juga dengan Nabil adik bungsunya itu, tapi entah kenapa--

"Apa Lo udah bener bener ngga peduli lagi sama mereka?" Tanya Aldo lagi

Nabil menggelengkan kepalanya pelan, bukan bukan itu yg dia pikirkan sekarang

"Kenapa la? Apa karena mereka pernah lupa sama Lo, apa karena mereka pernah nelantarin lo? Asal Lo tau itu semua waktu itu sebab-

"Kondisi? Situasi? Iya, gue udah kenyang sama kata kata itu" potong Nabil cepat menatap tatapan Aldo yg cukup tajam

Bang Aldo yg dibuat menggelengkan kepalanya sembari terkekeh hambar
"Egois,Lo bener bener egois"

"Tapi gue ngga se egois mereka, mereka baru sadar sekarang, di saat gue udah jadi nomer satu, baru mereka nyadarin gue ada di rumah itu" tutur Nabil menjadi teka teki bagi Jihan

BECOMES✓ [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang