27. Salah!

9 4 1
                                    

Asal Lo tau satu tahun gue usaha buat melupakan dengan gampangnya Lo beri gue senyuman

-Ari erlangga-


Cahaya mentari pagi ini punya cara sendiri untuk memberikan cahayanya,

celah jendela ruang rawat bertuliskan CEMPAKA VIP 32 seolah tak mempan di masuki cahaya matahari sedikit pun

Penasaran kenapa bisa begitu? Lihat saja seorang gadis tengah terlelap tepat disebelah seseorang yg masih terbaring lemah disana

Jihan 3 malaman tak tidur karena cemas akan keadaan Angga, rasa bersalah dan rasa kekhawatiran bercampur menjadi satu

Fikirannya kacau kemana mana, dirinya hanya bisa memohon dan berharap kepada sang Maha Kuasa agar bisa melihat seseorang itu dengan keadaan yg baik baik saja

Nyatanya sekarang Jihan yg hanya bisa meluangkan waktunya untuk menjaga dan merawatnya tidak lebih tidak kurang hanya itu yg dirinya bisa berikan kepada pahlawan dalam hidupnya itu

Eits alay jg ya Thor.

Jari telunjuk seorang lelaki di sebelah Jihan tergerak perlahan, menunjukkan bahwa pertanda siuman

Mata yg tadinya terpejam rapat, terbuka dengan kekuatan seadanya, dan menyadari bahwa dirinya masih bisa menghirup udara segar di bumi ini

Gue kira gue udah pindah alam. Batin Angga yg sudah membuka matanya

Merasa sebelah tangannya sedikit memberat, Angga segera mengarahkan kedua matanya melirik ke samping kirinya

Dilihatnya ada Jihan seorang gadis yg berada dipikirannya sebelum dirinya tak sadarkan diri 3 hari yg lalu,

Kenapa harus Lo yg gue lihat pertama kali saat gue buka mata

Sebenarnya batinnya sedang menahan rindu yg mendalam pada seseorang yg terlelap di sebelahnya itu

Tapi sesaat Angga teringat kejadian beberapa hari yg lalu

Flashback on:

Drrrt- drrrtt

Angga merogoh saku celananya mengambil handphonenya

Tante Prawita is calling..

Sambungan telepon terhubung..

"Hallo Tante?"

"A-angga ini benar nomor kamu kan ngga?"

"Iya tante benar, ada apa?"

"Angga, Tante butuh bantuan kamu nak, t-tolong kerumah Tante sekarang, t-tante b-BU

Bugghh--

Tut- tut- tut

Terakhir yg Angga dengar hanya ada suara pukulan

Dengan terburu buru ia pun bergegas pergi menuju rumah Jihan sore itu

Sesampainya dirumah Jihan
Angga langsung masuk dan terdengar suara ribut ribut tepat di lantai atas rumah Jihan

Ya, benar saja ke adaan rumah yg kacau balau ditambah 2 lelaki yg sangat ia kenali sedang memperlakukan wanita yg sudah berumur dengan seenak jidatnya

"Kenapa Tante? Kenapa Tante diam saja? Tante saya minta uangnya apa Tante ada saat ini juga? Apa Tante bisa bayar saat ini juga? Engga kan? Jadi bayarannya saya ganti dengan anak semata wayang Tante, tidak masalah bukan?" Tutur Daffa dengan pertanyaan bejatnya

BECOMES✓ [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang