"Gue masih waras, tugas gue melindungi bukan menyakiti"
"Nguing...nguing.."
Suara sirene ambulans dan juga polisi.
"Terjadi kerusakan parah dan cukup besar disini, terlihat pertikaian cukup tegang antara dua orang berpakaian serba hitam di dalam, sedangkan suara ledakan masih terus bersautan, untungnya ibu Arumi Wijaya dan bapak Adi Pratama telah di selamatkan oleh salah satunya, kami dari PT vigyetion mengabarkan dari sini, terimakasih." Ucap seorang reporter yg mengulik kasus malam hari ini
"Pak, bagaimana semua ini bisa terjadi"
"Tolong di jelaskan pak, detail nya?"
"Apakah bapak atau ibu memiliki musuh pribadi?"
"Atau bisa jadi ulah vendor dari perusahaan lain?"
Tanya para wartawan yg terus berdatangan semakin banyak
Adi Pratama hanya bisa memijat pelipis sembari berjalan ke arah mobil Aldo dan Jihan
Begitu juga Arum yg menolak untuk tidak memberi penjelasan apa pun
"Maaf, beri kami waktu" balas Aldo yg langsung melindungi dan membuka pintu mobil papahnya untuk masuk ke mobilnya dengan Arumi juga.
Brrrumm..
Aldo menghindari dan menggas pol mobilnya dan tak mau mengatakan apapun di mobilnya saat ini
Tapi Jihan terus mengkode kalau dirinya khawatir pada Nabil yg masih di dalam bangunan itu
"Plis gue tau Nabil bisa" ucap Aldo membisik agar tidak terdengar
"Lo gatau di dalam kayak apa tadi, dan Lo ngga tau juga siapa orang berbaju hitam itu" balas Jihan pelan
"Ssst, plis" pinta Aldo memohon agar tak terdengar Arum dan Adi yg di kursi jok belakang
Jihan menghembuskan nafas gusar gue takut Lo kenapa kenapa Nabil
Gubbrak!
Jdduarr-
Krreek--!
"Dia bukan bagian dari kita" ucap salah satu lelaki bertopeng
"Brengsek, terus dia siapa?" Tanya yg lain
"Semua.. Kepung!" Ucapnya
Nabil terus menutup dirinya agar tidak ketahuan pergerakan nya
Masalahnya disini tinggal dia sendiri bersama sekitar 10 orang yg mengepungnya secara bersamaan
Jengjengjeng-jengjengjeng gitu ya gais sound nya ceritanya.. Hehe
"Ada masalah Lo semua sama Adi Pratama?" Tanya Nabil mengubah suaranya agak berat
"Bertanya sekaligus menantang dia?, Serang!"
Bugghh--!
Krrreeekk--!
Akhhhh-!
Kurang dari 15 menit..
"Kita diperintahkan tuan, a-ampun!" Ucap salah satunya yg sudah di hajar habis2an oleh Nabil
Bernasib sama dengan 9 rekan rekannya
"Bilang sama gue sekarang, siapa yang nyuruh Lo semua?!" Tanya Nabil amarahnya mulai membara
"Jangan bicara!" Kata salah satunya memberitahu rekannya yg lain
"S-sampai mati pun kita ngga akan kasih tau siapa pelakunya!" Ucapnya teriak seperti bersumpah
"Fine, sedekah nyawa Lo semua hari ini" ucap Nabil menyeringai
Lalu menjauh perlahan dan melompat keluar tebing dari lantai 5 menggunakan parasutnya
Bbuuumm!--- jddduaarrr!
(Nabil melemparkan bom ke 10 orang yg menurutnya bersedekah nyawa hari ini)
"Senjata makan tuan" cibir Nabil pelan
"Aaaa!!!!"
"Larii!!!! Semua menjauh!!!" Ucap seseorang yg memandu para wartawan reporter juga warga mengikuti arahannya
"Ada siapa di atas sana?!" Tanya seorang dari bawah yg melihat Nabil terbang dengan parasutnya
"Dia yg melempar bom agar semua pelaku tertangkap" jawab yg lain melihat aksi Nabil yg di luar batas
Nabil tak menghiraukan sautan sautan atas dirinya
"I love you mom, dad,
whatever i will do for you, i am promise."Tutur Nabil dari hati yg terdalam.
Bersambung...
Part paling singkat ngga si?? Hehe
Kebawa tegang ngga nih???
Sorry kalo engga dapet feel-nya
Masih berlanjut kok harap maklum ya kawan!
See you next part!
Jgn lupa vote and coment all
Salam ; shf❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
BECOMES✓ [ON GOING]
General Fiction• BECOMES WE• Tentang sebuah kisah beberapa orang yang meramu cintanya masing masing dengan beragai konsep yang berbeda, yg ternyata diantaranya ada yg belum pernah bahkan tak mau merasakan rasanya mencintai itu seperti apa, lalu apa penyebab dari k...