Matahari memancarkan senyuman hangat kepada dunia pagi ini..
Terlihat seorang gadis dari balkon kamarnya sedang menatap datar langit pagi ini entah apa yg ada dibenaknya
"Yg seharusnya dikubur dalam diri lo itu keegoisan sama kebencian lo sendiri!" Ujar seseorang penuh emosi
"Udah pernah gw coba"
jawabnya dengan tatapan datar"Percuma Nabil, lo kubur tapi abis itu lo gali lagi buat apa?" Tanyanya penuh teka teki
Nabil berfikir keras untuk mencerna kata kata itu tapi detik berikutnya, Nabil mengambil nafas dalam dalam dan membuangnya kasar
"Urus hidup lo sendiri" kata kata dingin itu terucap dari mulutnya
Seorang dihadapannya hanya menatap Nabil tidak percaya
"Fine! Ini memang yg terakhir" ucapnya dan langsung pergi meninggalkan Nabil berusia 15thn..
Seseorang menepuk bahunya pelan
Membuatnya tersentak sadar"Pagi pagi udah ngelamunin apa sih?" Tanya Bang Dio
"Ha? Engga engga" jawab Nabil lalu mengecek jam dipergelangan tangannya dan mengambil ranselnya keluar kamar
"Eh la.. ko gw ditinggal" ujar bang Dio ikut menyusul Nabil
Nabil berjalan menuruni anak tangga dilihatnya bang Dodot sedang menikmati sarapannya
"La.. Lo gw anter ya..? Pinta bang Dio
Nabil tak menjawab msh sibuk memeriksa ranselnya
"Yah.. Lo, kaya kaga tau Nabil aja percuma Lo ngomong tetep aja dianggurin" celetuk bang Aldo melirik Nabil sekilas
Dio langsung memberi tatapan tajam kepada Aldo "sst, nyamber aja Lo!"
"Gausah bang, Lo kan harus jemput ka Vanya" jawab Nabil yang ingin pergi tapi Dio menahannya
"Yaudah kalo gitu sama Aldo yah?" Pinta Dio lagi
Nabil melirik bang Dodot sekilas
"apa Lo liat liat?" Sinis bang Dodot kepada NabilNabil memutar bola mata malas
"Nggausah," kata Nabil singkat"La.. ayo dong Lo itu cewe inget, si Cecep juga bosen kali Lo pake terus
(Info: Cecep itu motor ninja merah kesayangan Nabil)""Tenang kali la gw jomblo kaga ada yg ngatur" ujar Aldo menekan kata belakangnya
"Apa Lo? Nyindir? Jomblo aja bangga" kata bang Dio yg merasa tersindir
Yah.. memang bang Dodot ini Abang Nabil yg masih betah dengan predikat kejombloannya padahal ngga sedikit yg antri dibelakang kalo tamvan? Ngga usah ditanya sebelas duabelas sama oppa oppa Korea katanya..
Nabil menggaruk kepalanya, pusing mendengarkan dua Abang yg tingkahnya masih seperti bocah
"Ck, udah udah gw berangkat sendiri"Nabil langsung berjalan cepat menuju parkiran rumahnya, menaiki cecep, tak lupa memakai helm dan melajukannya dengan kecepatan diatas rata rata mampus Lo Nabiiil
Batinnya, dilihatnya jam pukul 07.15Nabil memberhentikan motornya di depan gerbang sekolah bertuliskan
"Bina Karya" ya.. disini tempat Nabil menimbah ilmu selama 2thn iniNabil mengintip ke celah gerbang sudah di duga anak anak BK dan guru guru sedang melangsungkan ritual setiap minggunya ya.. Nabil telat dihari yg paling laknat yaitu hari senin
Nabil menoleh ke segala arah guna mengecek situasi "Pak Danang kemana ya? Itu pos ngga ada yg jaga? Aman aman" gumamnya pelan
Nabil mengendarai motornya dan membuka gerbang BK yg menjulang tinggi
KAMU SEDANG MEMBACA
BECOMES✓ [ON GOING]
General Fiction• BECOMES WE• Tentang sebuah kisah beberapa orang yang meramu cintanya masing masing dengan beragai konsep yang berbeda, yg ternyata diantaranya ada yg belum pernah bahkan tak mau merasakan rasanya mencintai itu seperti apa, lalu apa penyebab dari k...