30. Tak terduga

9 2 16
                                    


Mulmed : Jihan yg sedang di bonceng oleh Nabil

Fajar menyingsing, matahari menampakkan sinarnya ke permukaan.

Terlihat Arum yg terduduk di meja kerjanya yg terletak di ruangan sebelah kamarnya

Adi Pratama? Masih tertidur pulas di kamarnya, Arum tidak sengaja tertidur di kursi kerjanya semalam

Matanya terlihat sedikit menghitam dan ada sisa sisa air mata yg menggenang di pelupuk matanya

Semenit setelahnya Arum seperti memasukan benda berukuran segenggaman telapak tangan nya ke dalam laci mejanya

Dan menutup laci mejanya sedikit kasar berakhir membuat ibu jarinya terjepit,

Arum pun reflek meringis lalu mengemut ngemut ibu jarinya yg sedikit membengkak

"Sssh, apa selama ini aku yg terlalu bodoh?" Gumamnya terlihat berfikir dan terpancar raut wajah yg cemas

__________________________

"Mamah, Aldo perlu bicara" cakapnya menegur Arum yg sedang menonton televisi di ruang keluarga

"Kamu ngga antar adikmu, nanti dia telat loh" ucap Arum mengalihkan pembicaraan

"Nabil udah berangkat bareng Jihan, tadi pagi"

"Aldo beneran nanya, ini Aldo serius" tambah Aldo yg langsung mendekat dan duduk di sebelah Arum

"Mamah tolong jujur, kalo ada apa apa coba cerita sama Aldo mah" pinta Aldo menatap wajah mamahnya itu lekat

Arum menatap putra keduanya itu dengan ragu ragu "kamu itu kenapa sayang? Mamah seperti yg kamu lihat sekarang, sangat baik baik saja"

Arum menanggapi dengan wajah tersenyum hangat, sangat berbalik dengan perasaannya saat ini

"Sure, mom?" Tanya Aldo lagi memastikan

Arum terlihat berfikir sejenak, sebelum dirinya mengatakan

"Sure, honey" jawabnya sembari tersenyum mencoba tak membuat Aldo bertanya lebih jauh lagi

Aldo menatap wajah Arum sekilas dirinya bukannya lega mendengar jawaban Arum yg itu, seolah membuat rasa penasarannya semakin jadi.

Kalo soal nutupin perasaan Aldo akuin mah, mamah jagonya, mamah bisa bohongin orang lain tapi engga untuk Aldo, mah.

Lirihnya dari lubuk hati yg terdalam

"Kamu ngga kuliah nak, hari ini?" Tanya Arum mengelus pundak Aldo singkat

"Ngambil kuliah siang," jawabnya kembali menetralkan raut wajahnya

"Kalo gitu Aldo ke kamar dulu, mah" ucapnya lalu berdiri dari tempatnya

Arum hanya menganggukkan kepalanya dan menatap nanar punggung milik Aldo
Entah apa arti dari tatapannya itu

Terkadang Arum tak menyangka kalau anak anaknya sudah sebesar ini,

Ting! Ting! Ting!

Beberapa notif masuk dari ponsel milik Arum, ia segera membacanya

RoomChat

From : Isil

Assalamualaikum mom, gimana kabarnya? Sorry mom isil baru bisa ngasih kabar sekarang, dari kemarin kemarin Isil terlalu fokus sama Fathan Disini, dia lagi masa aktif aktif nya nih..

Oh iya isil juga denger katanya mom lagi di indo, apa bener?

Arum pun segera membalasnya

BECOMES✓ [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang