12. Kenapa harus Nabil?

19 3 1
                                    

Langsung flashback aja deh,

Selamat membaca..

Flashback on:

Nabil berjalan menuju ke kelasnya tapi feeling-nya mendadak tidak enak sebentar sebentar menengok ke arah belakangnya gw kenapa sih? Apa balik lagi ya ke kantin? Tapi ngapain? Audah lah, pikiran gw aja kali

Akhirnya Nabil meneruskan langkahnya saja tanpa menghiraukan fikiran fikiran aneh di benaknya dan sampailah dirinya di depan kelasnya

Baru saja ingin memasuki kelasnya seseorang dari dalam menariknya menjauh dari sana

"Lepas," pinta Nabil menepis kasar tangan seseorang dihadapannya

"Ikut gw, sebentar" pintanya juga

"Lah, ngapain?" Tanya Nabil dibuat heran

"Bila-bila, ada masalah dia" jawab Vano seperti ingin memberitahu sesuatu

Nabil menautkan kedua alisnya
"Terus?"

Vano juga melakukan hal yg sama dengan kedua alisnya itu
"terus ya lo tolongin lah,"

"Kenapa harus gw?" Tanya Nabil lagi

Membuat Vano menggeleng heran
"Ya Lo kan temennya, dasar batu!"

"Ada yg lain, ngga gw doang" Nabil menyahutinya kesal
batu, batu, kenapa sih semua orang bilang gw batu!

"Please, please, kali ini doang" kata Vano dengan raut wajah memohon

"Ngga," jawab Nabil singkat

Nabil ingin pergi meninggalkan orang yg aneh dihadapannya

Tapi dengan cepat Vano menahannya
"Kali ini aja, tolong yah" pinta Vano mendadak lembut mungkin orang yg mendengarnya melting sendiri

"Gw bilang engga, ya engga" jawab Nabil dingin

"Tolongin temen Lo sendiri masa ngga mau" ucap Vano ikut kesal

"Gw ada urusan lain" jawab Nabil masih kekeuh di pendiriannya

"Gw tanya sekali lagi mau yah?" Tanya Vano lagi tak patah semangat

"Engga," begitu lagi jawaban dari Nabil

Tapi tak ada kata menyerah bagi makhluk tampan satu ini entah apa yg membuatnya ingin sekali menolong Bila,

"Sekali lagi, pliiisss sekali lagi. Gw tanya Lo mau yahh nolongin temen Lo??" Tanya Vano lagi dan lagi

"Ck, Kuping Lo bermasalah ya? Cek makanya" ujar Nabil sedikit meledek

Vano mengelus dadanya berusaha sabar dan mencoba berfikir
Gilasih ni cewek susah banget dibujuknya. aduh gimana kalo bila sampe kenapa napa?

Aha!- Vano mendapatkan cara yg sepertinya ampuh

Setelahnya Vano menatap Nabil lekat membuat Nabil risih sendiri

"Ngapain Lo?" Tanya Nabil sinis

"Nabila Adinaya, gw tau Lo orangnya ngga bisa utang Budi--" ujar Vano sengaja menggantungkan Kalimatnya

"Cepetan, Lo mau ngomong apaan?" Tanya Nabil masih melirik Vano sinis
Ni orang mau ngomong apaan sih, lelet banget!

"Lo inget waktu gw nolongin Lo, inget dong pasti, mungkin waktu itu Lo ngga sadarkan diri. Tapi gw yakin itu masih dihitung utang Budi antara gw sama Lo" tutur Vano berusaha mengingatkan kejadian beberapa hari yg lalu

BECOMES✓ [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang