Lost My Euphoria [TAMAT]

LME [32] | Kasihan dengannya

Haii!! Siapa yang nungguin Lost My Euphoria update lagi??

Ya! Ini kejutan buat kalian, hehe:>
Di minggu ini aku memutuskan untuk update sekali lagi di minggu ini:>

Nggak hanya itu, jadwal update seminggu tiga kali telah aku putuskan agar hanya berlaku untuk minggu depan & minggu-minggu selanjutnya update setiap hari lagi:>

Siapa yang udah semangat banget baca part ini??
Siapa yang siap menguras emosi di part ini??

-Happy reading-

***

"Dimas, open your eyes. Kenapa lo bisa mencintai cewek kayak dia? Jelas-jelas, di depan lo, ada yang lebih baik dari dia! Gue cantik, pinter, kaya raya, apa kekurangan gue di mata lo, sih, Dimas? Apa mata lo buta?"

-Alin Maheswara

"Meskipun di mata orang lain lo banyak mempunyai kekurangan, gue nggak peduli. Karena gue cinta sama lo tulus dari hati gue, bukan dari memandang kelebihan dan kekurangan yang ada di dalam diri lo, Renjana."

-Dimas Bisma Aldebaran

***

KERIBUTAN besar terjadi di lapangan utama SMA Brisma, di mana awal mulanya karena senior sekolah ini tidak menyukai tindakan Alin yang licik dan jahat. Bahkan, satu sekolah ikut merundung Alin karena hal ini.

Gina, Thalita, dan Renjana baru saja menerobos kerumunan dan sekarang mereka melihat semuanya dengan jelas. Gina menatap Alin jengkel, karena menurutnya, ini balasan yang setimpal pada Alin karena sudah melakukan perbuatan buruknya selama ini kepada Renjana-merundung Renjana. Sementara Thalita, cewek itu menatap Alin iba. Namun di sisi lain, Thalita merasa karma sedang berlaku pada Alin-sebab Alin pernah merundung Renjana. Renjana menatap Alin sambil mendengkus. Membiarkan keributan itu tetap terjadi.

"Balikin makaroni gue, nggak?!" pekik Alin sambil menatap senior di depannya tajam.

"Lo nggak ngerti, kalo gue bilang, LO GAK PANTES MAKAN-MAKANAN SEENAK INI SETELAH PERBUATAN LO ITU?" gertak senior tersebut-Hani Alandra.

"BALIKIN!" Alin berjinjit untuk mengambil makaroninya, namun Hani semakin berusaha keras menjauhkan makaroni tersebut dari Alin.

Alin menatap senior di depannya dongkol. "Lo bisa denger, nggak, sih?! Balikin makanan gue! Lo jangan cari gara-gara sama gue, ya!" ketus Alin.

Hani mendengus pelan, kemudian membuka tutup mika makaroni tersebut. "Lo mau makaroninya di balikin ke lo, kan? Nih!" Hani menumpahkan makaroni tersebut dari atas kepala Alin dan membuat Alin terkejut.

"LO BENER-BENER CARI GARA-GARA SAMA GUE!!" Alin terkesiap untuk menjambak rambut senior tersebut, namun tiba-tiba, seseorang menyiramnya dengan kuah bakso yang lumayan panas dari arah belakang.

"AWWW!! PANASSSS!!" Alin membalikkan badannya. Menelisik sekeliling, siapa yang berani menyiramnya dengan kuah bakso tersebut.

"SIAPA YANG BERANI NUMPAHIN KUAH BAKSO KE GUE?!!" bentak Alin sambil mendengkus.

Hening. Tidak ada jawaban. Gina, Renjana, dan Thalita saling memandang satu sama lain. Mereka melihat pelakunya, tetapi mereka memilih untuk diam.