Haii!! Siapa yang nungguin cerita Lost My Euphoria update lagi??
Sekarang udah update lagi, ya:)
Jangan lupa baca, vote, komen, dan share ceritanya ke temen-temen kalian:)Siapa yang udah nggak sabar baca part ini??
Siapa yang udah siap menguras emosi di part ini??••Happy reading••
***
"Andai aja, aku sekuat pohon besar. Pohon besar yang nggak tumbang karena angin. Tapi sayangnya aku seperti tumbuhan kecil yang mudah tumbang karena angin. Aku nggak kuat menahan luka sebanyak ini."
-Renjana Malania
***
PENGHITUNGAN suara oleh anggota OSIS angkatan 29 dan 30 hampir selesai. Sementara 3 kandidat calon ketua dan wakil ketua OSIS tahun ke depan menunggu hasil pemungutan suara tersebut.
"Oke, berdasarkan hasil pemungutan suara, ketua OSIS dan wakil ketua OSIS yang terpilih untuk satu tahun ke depan adalah...." David sengaja menggantungkan ucapannya-membuat ketiga kandidat itu penasaran dengan ucapannya.
David melirik satu per satu para kandidat yang penasaran dengan hasil pemungutan suara ini. "Kandidat 2! Selamat buat Sila sama Ridho! Kalian me dapatkan suara terbanyak berjumlah hampir seisi sekolah ini," ucap David. Membuat tepukan tangan riuh menyambut ucapan David. Sementara Sila masih menganga tidak percaya sambil menutup mulutnya.
"Selamat buat kalian berdua, ya. Besok jangan lupa persiapin diri buat sertijab," ucap David sambil tersenyum ke arah Ridho dan Sila.
Sila tersenyum kikuk atas ucapan David, sementara Ridho mulai merangkulnya. Membuatnya sedikit tidak nyaman. "I-iya, Kak," sahut Sila. Dia sungguh tidak menyangka jika dia dengan Ridho terpilih untuk menjadi ketua dan wakil ketua OSIS satu tahun ke depan. Dia sedikit khawatir dengan kecemburuan Yusuf semakin menjadi-jadi karena pasti ke depannya dia lebih sering bersama Ridho, dibanding Yusuf.
"Semoga mental Sila ke depannya nggak lembek kayak tahu," cibir Dika. Membuat semuanya menoleh ke arahnya, termasuk Sila.
Ngeselin banget, sih, Kak Dika?! Mulutnya terlalu berisik, kayak cewek. Risi banget gue sama dia, batin Sila dongkol.
***
"Dimas, kok, masih keringetan? Kenapa?? Napas Dimas juga dari tadi pas datang menderu gitu. Dimas habis marah sama seseorang-kah?" tanya Renjana yang sedari tadi menyadari napas Dimas yang menderu. Pasti kalau kondisi Dimas seperti ini, Dimas habis marah dengan seseorang. Renjana yakin hal itu. Tidak mungkin, kan, jika Dimas berkeringat dan napasnya menderu hanya karena berlari menuju UKS?
Dimas terdiam menatap Renjana dalam. Harusnya, usai perkelahian itu terjadi, dia tidak langsung ke UKS, melainkan mencari tempat untuk menenangkan dirinya dahulu. "Ng-Nggak, kok, Ren. Gue tadi lari dari kantin ke sini, karena khawatir sama elo, makanya gue keringetan dan napas gue menderu," ucap Dimas berbohong. Dia sebenarnya tidak ingin mengungkapkan hal yang sebenarnya, bahwa dia telah memukuli Marsel. Dia tidak ingin kondisi Renjana semakin drop karena hal tersebut.
Renjana menghela napasnya, kemudian menyeka keringat Dimas dengan tangannya. "Kalo Dimas lari dari kantin ke sini, nggak mungkin keringat Dimas sebanyak ini dan napas Dimas juga seharusnya nggak terlalu menderu, kan? Dimas bohong sama Renjana?" tanya Renjana menatap Dimas dalam.
![](https://img.wattpad.com/cover/259688227-288-k992539.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost My Euphoria [TAMAT]
Teen Fiction[SPIN-OFF HEARTACHE & I'M (NOT) FINE] *** #3 ALASKAR ••Disarankan membaca Novel Heartache dan I'm (Not) Fine terlebih dahulu, agar mengetahui beberapa hal penting•• *** Memiliki kelebihan yang nyaris sempurna bukanlah hal baik bagi Dimas Bisma Aldeb...