LME [1] | Renjana Malania

362 28 4
                                    

Haii! Siapa yang nungguin cerita ini update??

Maaf kalo telat updatenya, yaa! 😭🙏🏼

Jangan lupa baca, vote, komen, dan share ceritanya ke temen-temen kalian, yaa!!

-Happy reading!-

***

"Liat aja lo, gue sumpahin lo kepaduk es batu tujuh turunan gara-gara sikap dingin lo!"

-Renjana Malania

***

"DIMAS, tunggu," panggil Renjana sambil memegang selembar kertas HVS dengan sketsa gambar wajah seseorang. Perlahan Renjana mendekat ke arah Dimas, seiring Dimas sudah menghentikan langkahnya. Keduanya kini berada di pinggir lapangan basket.

Dimas menghela napasnya. Pandangannya masih fokus ke arah depan. Mengabaikan Renjana yang berada di sampingnya. "Kenapa?" tanya Dimas datar.

Renjana menggigiti bibirnya sambil mulai memperlihatkan isi kertas HVS yang dibawanya. Kemarin malam, dia menggambar wajah Dimas dengan pensil dan belum di beri warna sama sekali. Hanya menggambar wajah Dimas, ingat itu. "Ini, gue gambar muka lo, bagus nggak?" tanya Renjana sambil mendongakkan kepalanya ke atas. Renjana sempat tersenyum tipis ke arah Dimas, sementara Dimas menautkan alisnya melihat gambar wajahnya yang digambar oleh Renjana di kertas tersebut.

Renjana gemas dengan ekspresi Dimas yang masih datar. Apakah gambar sketsanya jelek? Renjana bisa melihat adanya sorot mata tidak suka dari Dimas untuk kertasnya ini. "Jawab, dong! Jelek, ya? Atau ba-"

Belum sempat Renjana selesai bicara, Dimas langsung melanjutkan langkahnya. Membuat Renjana geram dengan Dimas. "DIMAS! Lo belum ngasih jawaban apa pun ke gue dan lo main pergi gitu aja?!" ketus Renjana. Namun percuma saja, ucapannya tidak akan terdengar oleh Dimas karena cowok itu telah masuk ke kelasnya-X-MIPA 3.

Renjana mendengus kasar. "Liat aja lo, gue sumpahin lo kepaduk es batu tujuh turunan gara-gara sikap dingin lo!" ucap Renjana demikian sambil meremas kertas yang berisi sketsa wajah Dimas dan memasukkannya ke tempat sampah di dekatnya.

***

"IHHH!! SEBEL BANGET!" Renjana duduk di kursinya sambil mendengus kasar. Membuat Gina, Thalita, dan Shinta yang tengah berkumpul di depan meja Renjana menjadi berpindah tempat ke meja Renjana.

Melihat wajah Renjana yang memerah, lantas Gina bertanya "Kenapa, sih, Ren? Muka lo merah gitu kek dicium sama sambel?"

BRAKKK.

Renjana bangkit berdiri, usai menggebrak mejanya. Membuat teman-temannya tersentak sejenak. "GIN! NGGAK LUCU, TAU NGGAK, SIH?!" ketus Renjana sambil kembali duduk di kursinya. Mengapa perilaku Dimas kepadanya membuatnya seperti ini?

Thalita menghela napasnya. "Ren, kenapa? Jangan ka-"

Renjana menghela napas panjangnya. "Dimas. Dia seenak jidatnya aja ninggalin gue tanpa memberi tau gambaran sketsa wajah dia bagus apa nggak, ngeselin banget."

Shinta tertawa pelan. "Idih, lo gambar Dimas? Lo siapanya dia, Ren? Lo udah deket banget sama Dimas? Dimas itu punya perlindungan sekuat es batu buat orang luar, sedangkan buat temen deketnya dia baik banget," ujar Shinta.

Lost My Euphoria [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang