Lost My Euphoria [TAMAT]

LME [55] | Say good bye to our love

Haii!! Siapa yang dari tadi nungguin Lost My Euphoria update??

Sekarang udah update, yaa!! Jangan lupa baca, vote, komen, dan share ceritanya ke temen-temen kalian!!

Siapa yang udah nggak sabar baca part ini?
Siapa yang udah siap menguras emosi di part ini??

💘HAPPY READING💘

(PERHATIAN! INI PART TERAKHIR LOST MY EUPHORIA SEBELUM EPILOG)

***

"Sekarang gue bersatu sama dimas. Tanpa ada perjuangan yang berarti buat dapetin Dimas. Sedangkan elo? Lo yang berjuang berarti banget, malah tersakiti sekarang. Makanya, berhenti jadi cewek murahan yang terlalu berjuang untuk cintanya."

-Alin Maheswara

***

RENJANA langsung masuk ke dalam toilet perempuan. Memandang dirinya di cermin wastafel toilet. Dia masih mengalirkan air matanya deras karena ini semua. Kenapa Dimas tega melakukan kesalahan fatal seperti ini? Setelah putus, sekarang Dimas menyakitinya lagi karena hal ini-Dimas berpacaran dengan Alin. Renjana tidak menyangka jika Dimas benar-benar sebodoh ini. Mengapa Dimas harus takut dengan ancaman papanya? Paling, ancaman itu hanya untuk menakuti Dimas dan membuat Dimas menjadi setuju untuk pacaran dengan Alin.

Rasa sesak di dalam tubuhnya semakin kuat. Tubuhnya bergetar seiring air matanya semakin mengalir deras. Sepanjang hidupnya, dia tidak pernah merasakan luka sedalam ini. Luka ini sungguh-sungguh dalam baginya.

Tiba-tiba, sayup-sayup bel masuk sekolah berbunyi. Membuat Renjana menyeka air matanya. Dia benar-benar harus menuju ke kelas sekarang. Mau tidak mau, dia harus benar-benar menahan semua rasa sesak ini. Dia tidak mau terlihat cengeng di hadapan semua orang lagi. Dia harus benar-benar kuat.

Rupanya, pertengkaran itu tak hanya membuatnya terluka, namun juga membuatnya belum ke kelasnya sama sekali untuk menaruh tasnya.

***

Rumor bahwa Alin telah menjadi pacarnya Dimas telah menyebar ke seisi sekolah, bahkan teman-temannya sudah tahu pasal ini. Bukannya mereka semakin membenci Alin karena tindakannya yang jahat ini, justru mereka malah mendukung Alin, sebab mereka lebih senang jika Dimas pacaran dengan Alin, bukan dengan Renjana. Sebab Renjana tidak cocok menjadi pacarnya Dimas, karena gadis itu tidak sebanding dengan Dimas dan anak haram.

Jujur saja, Alin masih kesal dengan Renjana yang tidak menerima kenyataan. Kenyataan bahwa sekarang dia adalah pacarnya Dimas dan Renjana hanya mantannya Dimas. Sekarang Alin mulai berjalan ke kelasnya dengan cepat, karena bel masuk sudah berbunyi beberapa saat yang lalu. Namun tiba-tiba Iren dan Tifani mencegat jalannya di ambang pintu kelas.

"Kalian ngapain di sini? Minggir, gue mau lewat," ucap Alin. Membuat keduanya terkekeh pelan.

"Alin, Alin. Ternyata otak elo licik juga, ya? Setelah elo mutusin hubungan mereka berdua, elo sekarang juga bisa pacaran sama Dimas," ucap Tifani-terkesan kagum.

"Iya, Lin. Gue suka sama otak licik lo," sahut Iren menimpali.

Alin tersenyum tipis. Membuat wajah liciknya terlihat sempurna. "Yaiyalah, Tif, Ren. Gue, kan, emang pengen buat Renjana terluka banget kayak sekarang," ucap Alin.