Lost My Euphoria [TAMAT]

LME [EXTRA PART] | THROWBACK SALMA & DIMAS

Haii!! Siapa yang lagi nungguin banget update extra part Novel Lost My Euphoria??

Siapa yang nggak sabar banget baca part ini??
Siapa yang udah penasaran sama part ini??
Siapa yang udah siap menguras emosi di part ini?

Sebelum baca part ini, aku mau nanya. Kalian masih inget, apa ekstrakulikuler yang diikuti Dimas di SMA BRISMA???

Jawab pertanyaannya di kolom komentar, yaa!! 🖤

💘HAPPY READING💘

Jangan lupa votenya:) Kalo bersedia, komen & share cerita ini ke temen-temen kalian juga ya:)

💘💘💘

"Setidaknya jika kamu tidak bisa memberikan aku kebahagiaan bersamamu, jangan memberi aku harapan terus menerus. Sebab, harapan yang selalu membuat aku tersakiti sendiri."

-Salma Nur Rahma

💘💘💘

HARI INI, Salma tetap memaksakan diri ke sekolah, walaupun kondisinya tidak terlalu baik. Penyakit jantung bawaannya semakin parah. Membuatnya semakin tersakiti. Salma tahu, hidupnya tak akan lama lagi. Salma tahu, hidupnya selama ini belum penuh oleh kebahagiaan. Dan Salma juga tahu, bahwa dia mendapat penyakit ini, karena keturunan dari mamanya, yang memiliki penyakit jantung.

Kematian mamanya Salma beberapa tahun yang lalu, sungguh membuat Salma terluka. Sang mama yang selalu menyayanginya dan memerhatikan kondisinya, kini telah pergi meninggalkannya selama-lamanya. Sekarang dia hanya punya papanya. Papanya sangat jarang bertemu dengannya. Bahkan, untuk berbicara dengan papanya saja, Salma jarang sekali mendapatkan kesempatan itu. Sebab papanya tidak menyayanginya seperti mamanya. Papanya... Terlihat seperti cuek, seolah-olah Salma bukan anak kandungnya sendiri.

Sekarang, keinginan Salma hanya satu, sebelum dia benar-benar pergi meninggalkan dunia ini. Sebelum pergi meninggalkan semuanya.

Dia berharap agar bisa menjadi pacarnya Dimas, walaupun satu hari saja.

💘💘💘

Pelajaran olahraga sungguh membuat Salma muak. Dia tidak kuat berlari keliling lapangan untuk pemanasan. Nafasnya tampak ngos-ngosan setelah berlari satu keliling lapangan. Masih tersisa dua keliling lagi baginya untuk melakukan pemanasan ini, namun Salma memilih berhenti berlari dan duduk di teras di dekatnya, sambil memegang dadanya yang sedikit sakit.

Salma berusaha mengatur napasnya selama beberapa saat. Dia hanya bisa melihat teman-teman sekelasnya yang melakukan pemanasan di lapangan sana. Lapangan utama sekolah ini, sebenarnya tak terlalu besar dan luas, mungkin ukurannya sekitar 35 m x 20 m.