LME [14] | Kecewa

114 9 0
                                    

Haii!! Siapa yang nungguin Lost My Euphoria update lagi?? Tulis di kolom komentar, yaa!!:)

Siapa yang udah siap banget buat baca part ini??
Siapa yang udah siap nguras emosi di part ini?

-Happy reading!!-

***
"Cinta itu manis. Saking manisnya, sampai lupa jika cinta bisa bertepuk sebelah tangan."

-Marsel Angkasa Nugraha.

***

"A-"

"Bagus! Bagus!! Thalita!! Kenapa elo jadi centil begini, sih?? Ngapain lo deketin Dimas?! Gue udah bilang, kan, kalo gue suka sama Dimas!! Ngapain elo deketin Dimas??" tanya Renjana menyela ucapan Thalita sambil berjalan mendekat ke arah keduanya. Menatap keduanya penuh menyelidik. "Dan elo, Dimas? Lo kenapa seramah itu sama Thalita? Kenapa elo nawarin dia buat elo anter pulang? Apa pernah hal serupa elo lakuin ke gue? Apa pernah?" tanya Renjana. Menatap Dimas dalam. Sementara Thalita merasa dirinya bersalah.

Dimas hanya bisa diam membisu memandang cewek yang ada di hadapannya. Kemarahan jelas sekali terlihat di wajahnya.

Kemarahan yang disebabkan karena cemburu. Dimas yakin hal itu.

"Gak pernah? Kayaknya gue pernah nawarin elo buat gue anterin pulang," ucap Dimas datar. Sebenarnya, selama ini kalau diingat-ingat, Renjanalah yang memintanya untuk mengantar cewek itu pulang, bukan menawarkannya.

Renjana menghela napasnya. "Selama ini jelas-jelas Dimas gak pernah kayak gitu! Dimas, selama ini Renjana yang minta Dimas buat anterin Renjana pulang, bukan kemauan Dimas sendiri!" ucap Renjana.

"Ya, tapi, kan, gue tetep anterin elo pulang, kan?" tanya Dimas datar sambil memandang cewek itu dalam.

Renjana mendengus pelan. "Iya, tapi karena terpaksa! Tau gak, Dimas?! Lo itu nyebelin! Saking nyebelinnya, gue pengen kucek-kucek muka elo! Saking aja gue suka sama lo, kalo gak? Udah gue kucek-kucek muka lo!" ketus Renjana. Sementara Thalita hanya diam membisu. Memandang pertengkaran itu dengan was-was.

Dimas terkekeh pelan. "Emang elo berani ngucek-ngucek muka gue? Yang ada nanti lo malah gugup," ledek Dimas dengan datar.

Renjana memutar bola matanya malas. "Oh, nantangin?!!" ketus Renjana.

"Hm," sahut Dimas singkat.

Renjana menatap Dimas gemas. Saat tangannya hampir mengusap wajah Dimas, Dimas meraih pergelangan tangannya. Membuat usapan itu gagal total. Pandangan keduanya kini fokus pada satu titik. Renjana melihat wajah Dimas yang tampan sempurna di matanya sangat dekat saat ini, sementara Dimas menangkap ekspresi kaget dari wajah Renjana.

"Mana, katanya berani?" ucap Dimas pelan sambil menatap Renjana datar.

Renjana menepis tangan Dimas dengan tangan lainnya yang memegang pergelangan tangannya. "Bener-bener ngeselin lo, ya?!" ucap Renjana gemas.

"Jelas-jelas elo yang megang tangan gue!! Gimana gue bisa kucek-kucek muka elo layaknya cucian?!" kata Renjana.

Dimas memajukan dirinya selangkah demi selangkah, hingga akhirnya posisinya dengan Renjana sangat dekat. Dimas menatap Renjana dongkol, sementara Renjana menatap Dimas dalam. Renjana benar-benar gugup saat ini. Pipinya mulai merona karena kedekatannya dengan Dimas saat ini. Maka dari itu, dia menundukkan kepalanya malu.

"Jangankan kucek muka gue, tatap gue lima menit aja elo nggak bisa," ledek Dimas lagi.

Renjana mendengkus. Memang itu kenyataannya. Dia mulai mendongak. "Aishh!! Sombong banget, sih?! Dikira gue gak bisa, hah?! Gue bisa!!" ucap Renjana sok angkuh.

Lost My Euphoria [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang