LME [40] | Kecewa (2)

65 5 0
                                    

Haii!! Siapa yang nungguin Lost My Euphoria update lagi??

Maaf banget, ya, baru bisa update lagi 😭
Maaf juga karena kemarin nggak ngabarin kalo Lost My Euphoria libur update dulu:'(

Sekarang ceritanya udah update lagi, ya:)
Jangan lupa baca, vote, komen, dan share ceritanya ke temen-temen kalian ✨

Siapa yang udah nggak sabar baca part ini?
Siapa yang udah siap menguras emosi di part ini??

-Happy reading!!-

***

"Maaf, gue harus meninggalkan lo. Entah sementara atau selamanya. Gue mau belajar melupakan perasaan gue ke lo. Mungkin pertemanan kita sampai sini aja."

-Marsel Angkasa Nugraha

***

SHINTA menghela napasnya. Membaca pesan masuk di ponselnya dengan sendu. Dia hanya membaca pesan Marsel. Tidak membalasnya atau pun memiliki niat untuk membalas pesan tersebut. Sebab Shinta masih terluka karena pengakuan Marsel kemarin.

Marsel Angkasa Nugraha

Gue minta maaf kalo perkataan gue kemarin kasar. Ini semua demi kebaikan kita, Shinta. Gue nggak bermaksud nyakitin lo. Maaf.

Shinta menjadi ingat tentang awal dirinya menyukai Marsel-berawal dari Renjana yang mengenalkan Marsel kepadanya saat temannya itu mendapatkan panggilan oleh Bu Raini tempo hari. Awalnya, Shinta hanya bisa mengamati Marsel secara diam-diam. Tidak berani mendekatinya. Namun sejak Marsel tidak sengaja menabraknya, Shinta merasa dirinya harus berani mendekati Marsel. Ya, pada akhirnya cintanya kandas seperti sekarang.

Jika cinta itu menyakitkan,

Mengapa cinta hadir di hati kita?

Jika cinta itu membuat hati terluka,

Haruskah kita tetap mencintainya?

***

"Nggak ada yang namanya Yusuf di sini?" tanya wanita tersebut. Yusuf menerka umur wanita itu sekitar dua puluh tahun. Terlihat dari penampilannya. "Oke, kalo nggak ada. Sekarang saya mau tanya, siapa yang lempar batu kertas ini?" tanya wanita tersebut. Membuat Yusuf semakin keringat dingin.

"Ini, Kak, orangnya." Aldi keceplosan dan menunjuk ke arah Yusuf yang mulai menelungkupkan kepalanya pasrah ke meja bundarnya. Membuat wanita itu berjalan ke arah Yusuf.

"Jadi kamu yang lempar bola kertas ini ke saya?"

Rifky yang berada di sebelah Yusuf pun menyenggol Yusuf. "Suf, itu ditanyain," ucap Rifky sambil menahan gelak tawanya.

Perlahan, Yusuf mengangkat kepalanya. Menatap wanita tersebut dengan takut. "I-iya, Kak. Tapi saya nggak sengaja," ucap Yusuf terbata-bata. Membuat teman-temannya semakin menahan gelak tawanya.

Wanita itu menghela napasnya, kemudian menaruh kertas Yusuf di mejanya. "Lain kali, jangan sampai salah lempar. Saya tahu, kok, harusnya surat pendek ini mendarat di tempat yang tepat, tapi malah meleset ke saya," ucap wanita tersebut. Membuat Yusuf menegukkan salivanya.

Lost My Euphoria [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang