LME [17] | Harus tulus

103 5 2
                                    

Halooo! Siapa yang udah gak sabar baca lagi nih??

Oke, tanpa berlama-lama, aku hanya mengingatkan jangan lupa votenya, ya. Komen & share ceritanya ke temen-temen kalian juga, yaa!!

-Happy reading dari Marsel, Dimas, dan Renjana-

♪ Pura-pura lupa-Petrus Mahendra ♪
Bukti-Virgoun Tambunan ♪

Jangan lupa siapkan tisu untuk part ini jika belum siap menangis:)

***

"Karena gue mencintai lo tulus dari hati, bukan dari kekayaan atau kelebihan yang elo punya. Jadi, lo juga harus mencintai gue dengan tulus, bukan dari rasa kasihan, Dimas."

-Renjana Malania.

***

"DIMAS suka sama Renjana berdasarkan apa? Tulus atau hanya karena kasihan? Karena Renjana nggak mau kalo Dimas sampai suka sama Renjana hanya karena rasa kasihan. Lebih baik cinta bertepuk sebelah tangan dari pada cinta berdasarkan belas kasihan," ucap Renjana sambil menatap Dimas nanar.

Dimas menegukkan salivanya. Pertanyaan Renjana membuatnya ikut memikirkan dasar rasa sukanya kepada Renjana. Mengapa dia tidak pernah terpikir tentang hal ini?

Jadi... Apakah dia suka kepada Renjana tulus dari hatinya atau berdasarkan belas kasihan karena situasi Renjana saat ini?

Renjana menghela napasnya. "Dimas, kalo Dimas nggak suka sama Renjana dengan tulus, mending nggak usah bilang suka karena kasihan sama kondisi Renjana sekarang. Renjana bakal berusaha tungguin Dimas suka sama Renjana tulus dari hati, bukan dari belas kasihan," ucap Renjana yang sepertinya sudah tahu akan jawaban Dimas.

Entah itu benar ataupun salah, namun Renjana yakin jawaban yang dilontarkan Dimas adalah menyukainya karena belas kasihan. Karena sebelum fakta dia adalah anak hasil hubungan satu malam, Dimas tidak pernah sama sekali meliriknya, bahkan perhatian juga jarang. Dan... Satu lagi. Cowok itu tidak pernah secemburu tadi.

"Oh My God!! Apa-apaan ini?!" Alin yang sedari tadi menguping pembicaraan mereka dari jarak yang dekat, kini mulai melangkah mendekat ke arah mereka. "Dimas?!! Lo suka sama cewek kayak dia?! Muka dia pas-pasan! Masih mending juga Tifani, temen SD gue!!" cibir Alin menatap Renjana dongkol. Sementara Renjana menatapnya tajam.

Hening. Tidak ada jawaban dari Dimas. Sementara Renjana memilih untuk diam. Mana mungkin seorang Dimas yang terkenal dingin kepada cewek bisa suka kepadanya semudah ini? Why?

Renjana memang seharusnya senang, jika Dimas menyukainya. Namun dia ingin Dimas menyukainya TULUS dari hati. Bukan berdasarkan BELAS KASIHAN untuk mencintainya. Renjana benci dengan cinta palsu.

"Kenapa lo nanya itu?" tanya Dimas datar. Mengabaikan Alin, walaupun dia sempat menoleh ke arah sepupunya itu sejenak.

Renjana menghela napasnya. Dia mendongak sambil menatap Dimas dalam. "Gue... Gue nanya kayak gitu karena...."

"Karena apa?" tanya Dimas datar.

"Karena gue mencintai lo tulus dari hati, bukan dari kekayaan atau kelebihan yang elo punya. Jadi, lo juga harus mencintai gue dengan tulus, bukan dari rasa kasihan, Dimas," ucap Renjana sambil menundukkan kepalanya. Sementara Alin dibuat kesal karena diabaikan.

Lost My Euphoria [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang