Haii!! Siapa yang nungguin cerita Lost My Euphoria update lagi??
Sekarang udah update lagi, yaa!!:> jangan lupa baca, vote, komen, dan share ceritanya ke temen-temen kalian ✨
Siapa yang nggak sabar baca part ini??
Siapa yang udah siap baca part ini??-Happy reading!!-
***
"Aku nggak bisa berhenti berharap, karena memang kita sebagai manusia ditakdirkan untuk selalu berharap. Walaupun kadang harapan itu tak terwujud, kita masih saja berharap."
-Renjana Malania
"Berharap adalah salah satu hal yang menyakitkan, karena pada ujungnya jika harapan kita tidak tercapai, kita sendiri yang tersakiti."
-Dimas Bisma Aldebaran
****
DIMAS menemani Renjana mengelilingi mall-usai mereka selesai makan bareng di restoran mall ini. Renjana tampak senang menoleh kanan-kiri, melihat beberapa toko yang dilaluinya. Mulai dari restoran, toko baju, dan lain-lain. Sementara Dimas hanya bisa terdiam mengikuti Renjana.
Tiba-tiba, sorot mata Renjana fokus pada sebuah liontin kucing yang ditaruh di rak dekat kaca. Membuat Renjana mendekat dan memandang kalung berliontin kucing tersebut dari luar-lewat kaca. Sementara Dimas hanya bisa menggelengkan kepalanya, usai Renjana langsung lari ke kaca dekat toko suvenir.
Renjana masih saja menatap kagum pada kalung yang dilihatnya sekarang. Kalung yang tergantung pada sebuah penyangga di dalam toko suvenir. Kalung berliontin kucing tersebut memiliki warna perak. Benar-benar kalung yang sederhana namun terlihat elegan. Liontin pada kalung tersebut menampilkan wajah kucing yang tersenyum.
"Aishh!! Lucu bangett!!" ucap Renjana gemas. Dia tersenyum melihat kalung tersebut. Sementara Dimas yang berada di sampingnya hanya bisa mengangkat alisnya sambil menatap kalung berliontin kucing yang sedari tadi dilihat Renjana.
Perlahan, senyum di wajah Renjana memudar. Senyumnya berganti menjadi raut wajah murung, usai melihat harga kalung liontin tersebut-Rp.50.000-, "Gue pengen banget beli kalung ini, tapi sayangnya, gue nggak bawa uang sebanyak itu. Nanti aja, deh, lain kali gue beli, pas ke sini lagi," gumam Renjana sambil menghela napasnya pasrah. Dia masih mematung di tempatnya-menatap kalung liontin tersebut. Dia hanya membawa uang Rp. 20.000 dari papanya. Tidak mungkin, kan, jika dia mengutang di toko suvenir? Itu sangatlah memalukan.
Dimas yang mendengar gumaman Renjana, dia menghela napasnya. "Kamu beli kalung itu?" tanya Dimas. Membuat Renjana menoleh ke arah Dimas.
Renjana mengangguk. "Iya. Tapi uang Renjana nggak cukup. Nanti aja kapan-kapan kalo ke sini lagi, Renjana beli kalau uangnya udah cukup," ucap Renjana menatap Dimas dalam.
Dimas menghela napasnya. "Mau gue beliin?" tanya Dimas.
Renjana melotot tak percaya. "Di-dimas mau beliin Renjana kalung itu?" tanya Renjana gugup.
"Hm, gue mau beliin buat lo," ucap Dimas.
"Uhm, gimana, yaa, sebenernya Renjana mau, sih, kalung itu dan Renjana juga mau dibeliin kalung itu sama Dimas, tapi...." Renjana menggigiti bibir bawahnya. Menatap Dimas yang tampaknya penasaran dengan ucapannya yang menggantung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost My Euphoria [TAMAT]
Genç Kurgu[SPIN-OFF HEARTACHE & I'M (NOT) FINE] *** #3 ALASKAR ••Disarankan membaca Novel Heartache dan I'm (Not) Fine terlebih dahulu, agar mengetahui beberapa hal penting•• *** Memiliki kelebihan yang nyaris sempurna bukanlah hal baik bagi Dimas Bisma Aldeb...