Hari ini Neru sudah dibolehkan pulang. Sebenarnya sih Neru sudah dibolehkan pulang dihari ia kecelakaan itu. Namun Techi melarangnya pulang karena tidak ingin luka-luka Neru semakin parah. Padahal hanya sedikit goresan.
"Kau yakin baik-baik saja?"
Neru memberikan senyum terbaiknya "Aku baik kok. Lagian kan cuma tergores" ujar Neru.
Melihat wajah khawatir Techi membuat Neru ingin tertawa rasanya namun ia tahan. Entah kenapa tiba-tiba saja Techi jadi protektif kepadanya.
Techi menghembuskan nafas panjang "Yaudah aku pergi kerja dulu. Karin jaga mamamu baik-baik" Techi memberi amanat kepada Karin. Karin hanya mengangguk saja. Sebenarnya ia ingin mengeluarkan beribu kata kepada maminya yang terlalu khawatir ini. Tapi karena Karin anak baik. Yaudah Karin ngangguk aja.
Techi keluar dari rumahnya dan bergegas masuk kedalam mobilnya. Sebenarnya ia tidak ingin meninggalkan Neru tapi ada sesuatu yang harus ia lakukan. Yaitu mencari pelaku yang sudah menabrak Neru. Awalnya Techi biasa-biasa saja saat Neru melarangnya dengan alasan mungkin orangnya gak sengaja. Namun begitu mendengar cerita Karin, ubun-ubun Techi mendidih dibuatnya.
Tiba-tiba saja mobil yang dikendarai Techi berhenti.
"Ah sial" dengus Techi.
Ia keluar dari mobil dan membuka kap mobilnya. Banyak asap yang keluar.
Nasib sialnya bertambah karena mobilnya mogok di tempat yang jauh dari keramaian.
Techi mengambil ponselnya dan meninggalkan mobilnya begitu saja.
Drrrtt
"Ya"
"...."
"Ya ya. Sebentar lagi saya kesana"
Tut
Techi kembali menyimpan ponselnya. Dan melanjutkan perjalanannya mencari kendaraan.
BRUMM
Sebuah mobil melaju cepat kearah Techi. Seperti di film-film, tubuhnya membeku tak bisa digerakkan. Namun tiba-tiba saja seseorang mendorongnya sehingga tubuhnya terhuyung ke samping. Ia dan orang yang menyelamatkannya terjatuh ketanah.
"Kau baik-baik saja?" tanya orang itu yang tak lain adalah Memi.
Techi kaget orang yang menyelamatkan adalah Memi meskipun ia tak ingat namanya.
Ternyata mobil yang hampir menabrak Techi itu berhenti dan keluarlah sosok Lion dengan seringai jahatnya dan tak lupa senjata tajam di tangannya. Techi berdiri menatap tajam Lion. Tangannya mengepal erat.
"KAU" geram Techi.
Seringai Lion semakin lebar "Lama tak berjumpa Hirate" sapanya sambil mengangkat sebelah tangannya.
Lalu tatapan Lion beralih ke Memi "Wah wah. Jadi begini ya"
Memi mengalihkan pandangannya dari Lion. Ia takut jika seandainya Lion membocorkan rahasianya.
"Kau mencariku kan Hirate" tebak Lion masih menatap Memi. Lalu Lion kembali menatap Techi dengan seringai jahatnya "Aku yang sudah menabrak wanita itu"
Techi menatapnya nyalang "Kau!"
"Ingin bermain denganku" Lion merubah senjata tajamnya dan bersiap menyerang Techi. Lalu ia berlari kearah Techi dan tangannya sudah bersiap mengayunkan senjatanya.
Srett
Darah segar mengalir di lengan kanan Techi. Meskipun ia berhasil menghindar namun mata pisau itu berhasil menggores lengannya. Lion terus mengayunkan pisaunya dan Techi berusaha menghindar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kataomoi : Kakusareta kimochi
RandomSekuel Kataomoi Berawal dari tak sengaja menemukan buku diary seorang gadis misterius. Sehingga membuat Karin ingin semakin mengenalnya. Bahkan tanpa sadar Karin memperhatikan gadis itu. Lama-kelamaan tumbuh perasaan yang tidak ia mengerti. Karin me...