Tatapan Karin mengikuti wanita yang sejak tadi mondar-mandir. Sesekali wanita itu menggerutu setelah menatap ponselnya.
"Ck dia kemana sih. Sekarang kan udah jam makan malam. Kenapa belum pulang juga" terpancar kekhawatiran diwajah wanita yang sudah membesarkannya.
"Ma. Mama tenang dulu. Palingan bentar lagi mami juga sampe"
Ting tong
"Nah tu......dia" Karin menatap cengo Neru yang langsung ngacir ke pintu utama begitu mendengar suara bel pintu. Dasar Bucin.
Ceklek
"Kamu kemana aja sih. Dari tadi aku tungguin kamu gak pulang pulang. Ponsel kamu juga gak aktif" Neru langsung menyerbu Techi dengan rentetan pertanyaan membuat Techi bingung mau jawab yang mana.
"Neru tenang oke. Tanya itu satu-satu. Aku gak bisa kalo kamu tanya sekaligus" Neru mendengus kesal. Ia berusaha untuk mengontrol dirinya. Tatapan Neru tak sengaja melihat seseorang yang dibelakang Techi sehingga Neru makin kesal.
"Siapa dia. Kenapa tumben tumbennya kamu bawa orang pulang" Neru menatap Techi curiga.
"I'm Kakizaki Memi. Remember me?"
Sebelum Techi sempat menjawab wanita yang mengaku Memi itu keluar dari balik punggung Techi. Tubuh Memi yang bisa dibilang lebih kecil dari Techi, jadi membuatnya tidak begitu nampak jika dibelakang Techi.
"Ah tentu saja" balas Neru menahan kekesalannya. Meskipun Memi pernah menyelamatkan Techi waktu itu tetap saja Neru tidak suka dengan wanita itu. Bagaimana pun juga wanita yang sedang tersenyum kearahnya ini pernah mendeklarasikan perang padanya.
Suasana jadi semakin mencengkam. Techi tidak tau apa yang terjadi tapi ia merasakan aura yang tidak mengenakkan dari kedua belah pihak.
"Ekhm Neru. Aku tadi mengundangnya untuk ikut makan malam dengan kita. Jadi karena itu aku membawanya kemari"
Jangan tanyakan bagaimana ekspresi Memi, sudah pasti pias. Ayolah ia baru saja mengenalkan dirinya tapi tetap saja wanita yang sudah membuatnya tertarik ini tidak mengingat namanya sama sekali.
"Oh begitu. Silahkan masuk" meskipun hatinya sedang tidak baik-baik saja tapi bagaimana pun juga Neru bukan tipe orang yang tidak sopan apalagi pada tamu. Tapi ketahuilah kawan, tatapan yang Neru berikan pada Techi seperti macan yang siap menyantap mangsanya. Sehingga membuat Techi merinding.
Dengan was-was Techi melangkah lebih dulu meninggalkan Neru dan Memi. Ia buru-buru ke ruang makan dan duduk disamping Karin yang sedang sibuk sendiri.
Mendengar suara gesekan kursi membuat Karin menoleh. Ia menatap heran wajah ketakutan maminya.
"Mami kenapa?"
Techi menoleh "Gak tau kenapa kayak ada bahaya yang ngicar mami" ujar Techi bergidik ngeri. Karin makin bingung.
Karin mengalihkan tatapannya karena mendengar suara langkah kaki. Ia makin bingung melihat wanita asing di samping Neru. Karin menyenggol lengan Techi "Siapa?"
"Rekan kerja" bisik Techi pelan.
Karin kembali menatap Memi. Memi yang menyadari itu pun membalas tatapan Karin dengan senyum manisnya.
"Hai aku Kakizaki Memi. Rekan bisnis ibumu. Kamu pasti Karin ya" alis Karin terangkat mendengar ucapan Memi. Bagaimana wanita itu bisa tau.
"Aku tau dari Yu-Hirate. Dia sering menceritakan tentangmu" Neru dan Karin kompak melirik Techi yang sedang makan.
"Apa?"
Techi menatap bingung kedua perempuan itu bergantian.
"Gak ada" sahut Karin sembari memakan makanannya. Techi pun menatap Neru yang masih menatapnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kataomoi : Kakusareta kimochi
RandomSekuel Kataomoi Berawal dari tak sengaja menemukan buku diary seorang gadis misterius. Sehingga membuat Karin ingin semakin mengenalnya. Bahkan tanpa sadar Karin memperhatikan gadis itu. Lama-kelamaan tumbuh perasaan yang tidak ia mengerti. Karin me...