Karin menyipitkan matanya begitu tak sengaja melihat Hono dengan seorang cowok.
"Kairi" gumamnya tak yakin.
Karin mendekati Hono. Bertepatan dengan itu cowok itu juga pergi dan tak lupa ia memberikan senyum manisnya.
'Ternyata benar Kairi' batin Karin.
"Sampai nanti malam"
Karin menatap Kairi tak suka. Bahkan saat Kairi hilang di tikungan ia masih memasang wajah tak sukanya.
"Loh Karin. Sejak kapan kau disini?" tanya Hono yang kaget plus bingung.
"Ngapain dia menemui mu?" Karin mengabaikan pertanyaan Hono dan malah balik bertanya.
"Dia mengajakku keluar nanti malam" balas Hono seadanya.
"Dan kau menerimanya" Hono mengangguk. Karin berdecak kesal.
"Kau kenapa?"
"Dengar ya Hono. Kairi itu tidak cocok denganmu"
"Kenapa bisa kau berkata begitu?"
"Ck. Kairi itu playboy. Satu sekolah juga tau dia suka gonta-ganti pasangan dan kau dengan mudahnya membiarkan dia mendekatimu" ceramah Karin berapi-api.
Hono menahan senyumnya begitu melihat wajah kesal Karin yang tersirat nada cemburu.
"Kami kan cuma pergi makan malam aja" sahut Hono enteng.
"Ck Hono. Kau ini bodoh atau apa. Bagaimana jika dia berbuat yang tidak-tidak padamu atau dia akan melakukan sesuatu yang nekat"
"Lalu aku cocoknya dengan siapa" pancing Hono
"Aku" sahut Karin cepat.
Hono tersenyum simpul 'Jadi benar ya kau cemburu Karin'. Entah kenapa Hono senang Karin cemburu karenanya.
"Ah maksudku orang lain. Seperti Jiro si KETOS itu atau..."
"Sssttt" Hono meletakkan telunjuknya di bibir Karin. "Tidak perlu di teruskan. Aku mengerti kok" ujar Hono dengan senyum manisnya.
"Aku ke kelas dulu ya. Bye" lanjut Hono. Hono melewati Karin dengan senyum yang tak bisa ia tahan.
"Hono"
Hono berbalik.
"Apa kau tidak akan pergi dengannya nanti"
"Hmm. Bagaimana ya. Aku sudah terlanjur mengiyakannya. Jadi aku akan tetap pergi" jawab Hono. "Tenang saja. Kairi tidak akan melakukan sesuatu diluar batas" lanjut Hono meyakinkan Karin.
"Sampai jumpa di kelas"
Karin mendengus kesal.
Seketika Karin menyadari satu hal "Ada apa denganku. Kenapa tiba-tiba saja aku tidak suka melihat kedekatan Hono dengan Kairi"
"Ah aku tau. Sebagai teman yang baik tidak mungkin aku membiarkannya disakiti oleh biawak komodo itu" Karin mengangguk-angguk "Ya pasti itu"
Karin meletakkan jari telunjuknya di dagunya "Aku harus memikirkan cara untuk menggagalkan kencan mereka. Tapi apa ya" Kepala Karin miring.
"Ah begitu ya" seringai Karin keluar "Saat nya menemui Ten"
"Aku menolak"
"Ayolah Ten. Kali ini saja. Aku benar-benar membutuhkan bantuanmu" pinta Karin sambil memasang muka memelas.
"Tetap tidak. Lagian ini tidak ada hubungannya denganku" Ten masih tegak pada pendiriannya.
"Tapi ada hubungannya denganku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kataomoi : Kakusareta kimochi
RandomSekuel Kataomoi Berawal dari tak sengaja menemukan buku diary seorang gadis misterius. Sehingga membuat Karin ingin semakin mengenalnya. Bahkan tanpa sadar Karin memperhatikan gadis itu. Lama-kelamaan tumbuh perasaan yang tidak ia mengerti. Karin me...