"Kau yakin tetap meneruskan acara ini?" tanya Risa sambil bersandar di pintu.
Neru menyelimuti Techi hingga sebatas dada "Mau bagaimana lagi. Techi dan Karin sudah susah-susah menyiapkan acaranya" sahut Neru.
Manaka yang berdiri disamping Risa menatap Techi bersalah "Maaf karenaku Techi yang jadi korbannya"
Neru menatap kalung pemberian Techi, seketika ia tersenyum kecil "Tidak apa-apa. Setidaknya karena itu Techi jadi sedikit lebih manis" ujar Neru "Meskipun sikap manisnya tidak sampai akhir" lanjut Neru bergumam.
"Kalo gitu Neru, kau lanjutkan saja mengingat kejadian di kolam tadi. Kami akan turun. Jika kau ingin melakukan 'itu', jangan keras-keras nanti ada orang yang dengar" Manaka menggoda Neru sambil mengedipkan sebelah matanya. Seketika Risa memukul kepala Manaka.
"Dasar otak mesum"
Neru terkekeh kecil. Ia kembali menatap Techi.
"Semuanya masih sama seperti di sekolah dulu. Begitu juga kau"
Neru mencium kening Techi lama.
"Aku turun dulu ya"
Neru keluar dari kamarnya dan bergabung dengan teman-temannya.
***
Ten ingin mengambil minuman yang berwarna merah tapi secara bersamaan tangan seseorang juga memegang minuman yang akan diambil Ten. Keduanya saling bertatapan lalu serentak menjauhkan tangan mereka.
"Hai Ten" sapa Inoue malu-malu.
Ten memamerkan senyum "Hai juga" Ten mengambil minuman yang ingin diambilnya dan diberikannya pada Inoue "Ini untukmu"
"Tapi kau juga mau itu kan"
Lagi-lagi Ten tersenyum sehingga Inoue salah tingkah "Aku bisa ambil minuman yang lain. Dan ini untukmu saja" kata Ten.
Inoue mengambilnya dengan malu-malu "Terim kasih"
Ten mengangguk. Mereka berdua meminum minuman itu dalam keadaan hening.
"Ten"
"Inoue"
Keduanya jadi salah tingkah begitu saling memanggil.
"Kau duluan" ujar Ten mempersilahkan.
"Sebenarnya ada yang ingin aku katakan" ucap Inoue.
Ten meminum minumannya "Katakan saja"
"Tapi tidak disini" Inoue memberanikan diri menggenggam tangan Ten "Ikut aku"
Inoue menggiring Ten ke taman belakang rumah Karin. Ditatapnya Ten lekat.
"Apa yang mau kau katakan?" tanya yang sedari tadi diam.
Tanpa sepengetahuan Ten dan Inoue, Hikaru diam-diam mengikuti mereka. Ia bersembunyi dibalik dinding.
"Apa yang mereka bicarakan" gumam Hikaru pelan. Tatapannya tak pernah lepas dari kedua orang itu.
'Mungkinkah Inori mau mengungkapkan perasaannya'
Seketika perasaan Hikaru jadi tidak tenang. Ia terus berdiri di balik dinding tanpa tau apa yang dibicarakan kedua orang itu. Hingga tubuh Hikaru melemah begitu Inoue memeluk Ten dan Ten membalas pelukan Inoue. Seketika hati Hikaru menjadi hancur.
"Aku tau hari ini akan terjadi tapi kenapa....." Hikaru tak dapat berkata-kata.
Ia memejamkan matanya "Kenapa begitu sakit" lirihnya.
"Hikaru"
Hikaru langsung menghapus air matanya. Ia berbalik dan menatap Karin.
"Oh hai Karin. Ada apa?"
![](https://img.wattpad.com/cover/261240507-288-k63033.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kataomoi : Kakusareta kimochi
RandomSekuel Kataomoi Berawal dari tak sengaja menemukan buku diary seorang gadis misterius. Sehingga membuat Karin ingin semakin mengenalnya. Bahkan tanpa sadar Karin memperhatikan gadis itu. Lama-kelamaan tumbuh perasaan yang tidak ia mengerti. Karin me...