Inoue menghirup nafas dalam-dalam dan menghembuskannya. Lalu ia memberanikan diri menatap Ten.
"Ten sebenarnya aku..."
Inoue tak bisa menyelesaikan kalimatnya. Sehingga Ten semakin penasaran.
"Ada apa Inori. Katakan saja"
Inoue kembali menatap Ten lekat "Sebenarnya aku.... sebenarnya aku menyukaimu" tuturnya pelan. Lalu Inoue menunduk.
Ten cukup kaget dengan pernyataan Inoue. Ia tidak bisa menyerap maksud dari Inoue.
"Tunggu tunggu maksudnya?"
"Aku gak tau kenapa itu bisa terjadi namun aku tidak bisa menghilangkan perasaanku. Aku menyukaimu Ten. Lebih dari sahabat" tutur Inoue lagi.
"Inoue" gumam Ten tak percaya.
"Aku juga menyukaimu tapi hanya sebatas teman"
Inoue merasakan sesuatu yang bergemuruh di dadanya.
"Apa kita tak bisa lebih?" tanya Inoue pelan.
"Mungkin ini terdengar jahat tapi seseorang telah mengisi hatiku jauh sebelum kita saling kenal"
"Begitu ya" ujar Inoue pelan.
"Sekali lagi maaf" kata Ten.
Inoue mencoba untuk tersenyum meskipun dadanya begitu sesak "Tak apa. Aku mengerti perasaanmu. Cinta tidak bisa dipaksakan. Tapi Ten bisakah aku memelukmu. Pelukan seorang sahabat" ujar Inoue.
Ten tersenyum dan mengangguk. Ia membiarkan Inoue memeluknya.
"Maaf ya Inori"
"Umm"
Ten membuka matanya. Setelah pernyataan cinta yang Inoue katakan malam itu membuat Ten membulatkan tekadnya untuk menyampaikan perasaannya pada Hikaru. Ia tidak ingin terus menahan perasaan yang bergejolak di dadanya.
Ten menghembuskan nafas. Lalu ia mengetuk pintu.
Tok tok tok
"Sebentar"
Jantung Ten berdetak dua kali lebih kencang begitu mendengar suara Hikaru.
"Ah sial. Jadi ini yang dirasakan Inoue waktu itu. Aku tak menyangka hari yang aku tunggu membuat jantungku berdetak tak karuan" gumam Ten pelan.
Ceklek
Kedua manusia itu sama-sama terdiam.
"Ten?" ucap Hikaru membuka suara. Ten masih memasang muka datarnya. "Ada apa?" tanya Hikaru canggung.
Ten tak menjawab. Ia menggenggam tangan Hikaru dan menariknya begitu saja.
"Hei Ten ada apa ini. Kau mau bawa aku kemana?"
Ten masih tak menjawab.
"TEN! HIKARU! KALIAN KEMANA?"
Ten berhenti. Otomatis Hikaru juga ikut berhenti. Lalu Ten menatap Kobayashi yang berdiri didepan pintu.
"TANTE AKU CULIK HIKARU SEBENTAR" izinnya dengan juga berteriak.
Hikaru memasang ekspresi bingung.
"Hei tunggu..." pekik Hikaru saat Ten kembali menariknya lagi.
Kobayashi terus menatap Ten dan Hikaru hingga mobil mereka sudah tak terlihat.
Seketika ia menggelengkan kepalanya "Dasar anak muda"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kataomoi : Kakusareta kimochi
AcakSekuel Kataomoi Berawal dari tak sengaja menemukan buku diary seorang gadis misterius. Sehingga membuat Karin ingin semakin mengenalnya. Bahkan tanpa sadar Karin memperhatikan gadis itu. Lama-kelamaan tumbuh perasaan yang tidak ia mengerti. Karin me...