Triiing
Hikaru yang sedang menyisir rambutnya langsung memeriksa ponselnya. Terteralah nama Ten di layar ponselnya.
Tenten
Kau mau bareng denganku atau Tante Risa?Seketika senyum Hikaru mengembang mendapat pesan dari Ten. Ia hendak menjawab tak jadi karena mendapat pesan tambahan dari Ten.
Tenten
Ada Inori juga loh.Seketika senyum Hikaru luntur melihat nama Inoue. Dengan kasar ia mengetik pesan balasan dari Ten.
Hikaru
Aku bareng mama. Kau duluan saja.Tenten
Oh baiklah"Semudah itu" gumam Hikaru tak percaya. "Tenten bodoh" maki Hikaru sambil melempar ponselnya ke kasur.
Ia sangat kesal Ten sudah mulai dekat dengan Inoue. Dan ia lebih kesal dengan dirinya sendiri karena tidak sanggup bilang tidak saat Inoue meminta bantuannya. Dan yang lebih lebih membuatnya kesal adalah ia tak berani mengungkapkan perasaannya yang sebenarnya.
"Runrun cepat turun atau kamu bakal telat" teriak Kobayashi dari lantai bawah.
"Iya bun"
Hikaru keluar dari kamarnya dengan memakai tas punggung yang agar besar. Sehingga membuatnya seperti anak TK meskipun begitu ia tetap imut. Risa yang melihat Hikaru tertawa keras namun langsung diam begitu Kobayashi menatapnya tajam.
"Rasain" ujar Hikaru tanpa suara dan tak lupa ia memeletkan lidahnya.
'Menatang-mentang ada bunda nya' dengus Risa dalam hati.
Agar perang mata antara Risa dan Hikaru terlalu lama, Kobayashi pun mengajak keduanya untuk sarapan. Tapi sayangnya kedua orang yang ia sayangi itu masih saling melemparkan tatapan menantang hingga Kobayashi jengah dibuat. Kobayashi hanya bisa menghela nafas saja melihat kelakuan mereka.
"Oh iya Bun. Berangkat sekolah nanti aku diantar sama bunda ya" pinta Hikaru setelah menelan makanan yang masuk kedalam mulutnya. Kobayashi hendak menjawab tapi keduluan dengan Risa.
"Hehh tumben banget. Biasanya sama Ten" sahut Risa cepat.
Hikaru tersenyum getir "Dia berangkat bareng temannya" balas Hikaru pelan sambil memasukkan makanannya dengan lesu.
"Karin?" tanya Kobayashi yang penasaran melihat wajah tak bersemangat anaknya ini.
Hikaru menggeleng pelan "Bukan"
"Makanya jadi orang itu jangan kayak anak kecil. Kan Ten jadi berpaling" canda Risa yang tak mengerti situasi.
Kobayashi yang mendengar candaan asal dari Risa langsung mencubit perut dan tak lupa matanya melotot hingga membuat Risa menciut.
"Bun aku udah selesai" sahut Hikaru sambil berdiri dan meninggalkan meja makan.
"Kamu sih"
"Aku cuma bercanda doang kok" balas Risa cepat.
Kobayashi bangkit dari duduknya "Bercanda kamu itu keterlaluan tau gak?" setelah mengatakan itu Kobayashi menyusul Hikaru dan meninggalkan Risa.
***
"Kamu yakin tetap sekolah. Wajah kamu pucat loh" kata Kobayashi khawatir.
Hikaru mengangguk pasti "Aku baik-baik aja kok Bun. Cuma hati aku yang gak baik ngelihat Ten sama Inori" lanjut Hikaru dalam hati sambil melirik ke koridor sekolah dimana Ten sedang menjahili Inoue.
"Yaudah. Kalo ada apa-apa hubungin bunda ya" Hikaru mengangguk dan mencium pipi sang bunda.
Hikaru keluar dari mobilnya dan melambaikan tangannya pada sang bunda. Lalu ia melangkahkan kakinya ke ruang kelas. Hikaru sengaja melangkah lambat agar Ten tidak mengetahuinya. Namun sayangnya seseorang memanggilnya sehingga membuat Ten ikut berbalik.
"Hikaru-chan" panggil seorang gadis yang bernama Seki Yumiko. Hikaru tersenyum masam saat Ten berbalik tatapan mereka bertemu.
Hikaru langsung memutuskan tatapan dan menatap orang yang memanggilnya.
"Ah Yumiko. Ada apa?" tanya Hikaru pura-pura tidak menyadari kehadiran Ten.
"Apa klub basketmu masih menerima anggota. Sebenarnya aku berminat bergabung dengan klub kalian" ucap Seki hati-hati. Takut jika Hikaru menolaknya.
"Tentu saja. Kau bisa masuk"
Tidak. Bukan Hikaru yang menjawabnya melainkan Ten. Tidak yang tau sejak kapan Ten berada di samping Hikaru.
"Benarkan Run?" kata Ten meminta pendapat sambil meletakkan tangan kanannya di bahu Hikaru. Namun Hikaru malah membuat jarak sehingga tangan Ten melayang. Setelah itu barulah ia mengangguk.
Seki bernafas lega "Aku senang mendengarnya. Makasih ya"
"Oh iya Run. Aku..."
"Aku duluan"
Hikaru memotong ucapan Ten cepat dan meninggalkan ketiga siswi itu. Langkahnya yang seperti di kejar sesuatu membuat Ten merasa aneh dengan sikap Hikaru padanya.
"Ada apa dengannya?" gumam Ten sangat pelan.
"Ten ayo. Sebentar lagi bel berbunyi" seru Inoue menyadarkan Ten dari lamunannya.
"Ah iya. Kami duluan ya Yumiko"
Yumiko tersenyum dan melambaikan tangan "Sampai nanti" ucapnya.
***
"Run tunggu!" pinta Ten sambil menahan tangan Hikaru namun ditepis olehnya.
"Apaan sih"
"Kau kenapa sih. Dari tadi kayak ngejauh gitu" tanya Ten bingung.
"Siapa juga yang ngejauh. Aku sekarang sedang sibuk. Jadi jangan ganggu aku"
"Tapi Run..."
"Ten"
Mendengar nama Ten yang yang dipanggil seseorang Ten dan Hikaru sontak berbalik. Tampaklah Inoue yang berjalan ke arah mereka. Namun sebelum Inoue sampai, Hikaru lebih dulu pergi.
"Eh Hikaru" panggil Ten setengah berteriak tapi tidak digubris oleh Hikaru.
"Dia kenapa?" tanya Inoue menatap Hikaru yang sudah tak terlihat.
Ten mengedikkan bahunya "Gak tau"
"Oh ya. Ada apa kau memanggilku?" tanya Ten.
"Ah untung saja kau ingatkan. Ini..." Inoue memberikan sebuah buku "kau bilang tadi kau tidak begitu faham dengan pelajaran yang di terangkan Kanzaki-sensei kan. Jadi aku menulisnya lebih rinci dan mudah dipahami"
"Wah Terimakasih ya" Ten menerima buku itu dengan senang hati. "Tapi aku jadi gak enak nih. Gimana kalo sepulang sekolah nanti kita nonton sebagai ucapan terimakasih dariku" tawar Ten.
Mendengar tawaran emas dari Ten, Inoue berusaha untuk tidak lompat-lompat kegirangan.
"Hmm apa gak apa-apa?" tanya Inoue basa-basi.
Ten tersenyum "Gak apa-apa kok. Lagian kan kau sudah membantuku jadi gak etis jika tidak membalasnya"
"Gimana?"
Inoue mengangguk malu "Aku mau" ujarnya pelan.
Ten menepuk bahu Inoue "Yaudah jangan lupa nanti ya. Kalo gitu aku pergi dulu. Bye"
Inoue melambaikan tangannya pada Ten dengan senyum yang mengembang.
Begitu Ten sudah tidak terlihat, Inoue melompat-lompat kayak anak kecil yang diberi mainan.
"Yosh selangkah menuju hatinya Ten" pekik Inoue tertahan.
![](https://img.wattpad.com/cover/261240507-288-k63033.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kataomoi : Kakusareta kimochi
RandomSekuel Kataomoi Berawal dari tak sengaja menemukan buku diary seorang gadis misterius. Sehingga membuat Karin ingin semakin mengenalnya. Bahkan tanpa sadar Karin memperhatikan gadis itu. Lama-kelamaan tumbuh perasaan yang tidak ia mengerti. Karin me...