6

1.8K 260 54
                                    

Cerita ini hanya untuk pelampiasan haluku aja dan mungkin ada beberapa part yang diubah, hanya meminjam karakter Eiichiro Oda aja. Semoga suka gess. Kalo ada kesalahan atau gajelas gitu mohon dimaafkan. Dan kalo kalian ada saran buat aku biar seterusnya bisa makin bagus bisa kasih tau aja yaaa. Happy Reading❤️.
.
.
.
.
.

Ace pun berjalan terus sambil membaca suratnya, hingga dia berhenti di bukit dan kemudian menangis kencang. Karena aku tidak tega aku pun mendatangi Ace dan memeluknya dari belakang.

"Menangis lah Ace-chan, kadang orang kuat sekalipun butuh menangis" ucapku lembut.

Ace kembali menangis dengan kencang dan aku pun hanya bisa memeluknya dengan erat. Setelah Ace berhenti menangis dia berbalik badan dan menatapku.

"Kira-nee, kenapa kau bisa sekuat ini. Kenapa kau bahkan tidak menangis seperti Luffy?" tanya Ace

Aku pun menatap Ace dengan lekat lalu berkata,

"Ace-chan, apa kamu pikir aku tidak menangis mendengar berita Sabo-chan telah mati?. Tentu saja aku menangis, tapi apa aku harus memperlihatkan kepada kalian bahwa aku sedang menangis? Tidak kan. Aku harus kuat dengan ini semua, dan juga aku harus memberi contoh kepada Luffy-chan, agar dia tidak cepat mengeluarkan air matanya yang berharga itu. Aku tau ini menyakitkan mendengar bahwa saudara kalian mati dan hanya meninggalkan surat untuk kalian, tapi kalian juga tidak bisa menangis dan merenungkan diri terus. Kalo kalian merenungkan diri terus, kalian tidak bisa melindungi orang-orang yang kalian sayang. Ingat Ace-chan, masih ada orang yang harus kamu lindungi. Ada Luffy-chan, Dadan-san, dan teman-teman bajak lautmu di masa depan. Nangis boleh ko Ace-chan, tidak ada yang melarangmu menangis, tapi berusahalah agar tidak terus dalam keadaan sedih. Karena itu, ayo kita latihan Ace-chan, agar kamu bisa semakin kuat dan bisa melindungi orang yang kamu sayang" ucapku panjang lebar.

Ace yang mendengar itu kembali tersenyum cerah dan memelukku dengan erat dan tentu saja aku balas pelukannya itu (siapa yang nolak coba dipeluk cowo ikemen).

"Tapi Kira-nee, kau lupa menyebutkan orang yang aku sayang lainnya" ucap Ace yang masih mendekapku.

"Siapa itu Ace-chan?"

"Tentu saja Kira-nee. Aku janji, aku akan melindungimu juga, karena aku sayang Kira-nee" ucap Ace dengan menampilkan senyumnya yang manisnya ga ketulung.

APA APAAIN INIII WOIIIII. INI PERNYATAAN CINTA KAHH. Ngga Kira kamu ga usah geer dia hanya bilang kl dia menyayangiku sebagai pelatih mungkin, batinku yang tak henti-hentinya melompat-lompat kesenangan.

"Aku juga sayang Ace-chan. Sangaaaaat sayang" balasku

"Ayo Ace-chan kita bangunin Luffy-chan dan segera latihan" sambungku

"Haik Kira-nee" balas Ace yang sudah kembali senang.

•~•~•~•~•~

Sudah beberapa hari ini aku melatih Ace dan Luffy. Luffy pun sudah bisa menguasai buah iblisnya. Dan Ace juga sudah semakin kuat dari sebelumnya. Kadang juga Garp-san menemui kami dan melatih kami juga, walau sebenernya aku ga mau, tapi dipaksa Garp-san.

Gila ini kakek-kakek tenaga apa ini????. Padahal gue udh OP bgt kekuatannya ya, walau blm diasah aja sih, batinku setelah kecapean menghadapi kakek tua itu.

Suatu hari, aku melihat Ace dan Luffy sedang mengobrol di atas bukit. Luffy menangis dan berkata bahwa dia akan menjadi lebih kuat dan dia juga berkata bahwa dia takut Ace mati. Ace yang mendengarnya langsung memukul kepala Luffy dengan kencang.

"Ingat Luffy, aku berjanji tidak akan mati!" pekik Ace.

Aku melihat itu diam-diam dan mulai menangis mengingat bahwa Ace mengingkari janjinya dan akhirnya mati gara-gara Akainu anj**g dan Kurohige anj**g.

One Piece ( Trainer )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang