21

700 112 6
                                    

Cerita ini hanya untuk pelampiasan haluku aja dan mungkin ada beberapa part yang diubah, hanya meminjam karakter Eiichiro Oda aja. Semoga suka gess. Kalo ada kesalahan atau gajelas gitu mohon dimaafkan. Dan kalo kalian ada saran buat aku biar seterusnya bisa makin bagus bisa kasih tau aja yaaa. Happy Reading❤️.
.
.
.
.
.

"Kau juga kenapa bisa ada disini?" tanya Nami balik.

Tiba-tiba dokter perempuan yang tadinya pingsan itu langsung berdiri kembali, "Anu... kenapa tadi aku pingsan ya?. Apa anda seorang dokter?. Um.. saya ga tau nama anda, tapi saya mengucapkan terima kasih atas dedikasi anda yang berharga"

"Ini belum selesai. Masih ada banyak tentara yang harus dioperasi" ucap Chopper

"Haik" ucap Kobato (dokter perempuan itu)

"Ini bukan waktunya untuk menyerah. Ada banyak yang harus dioperasi"

"Haik opera-" ucapnya terputus karena sudah terjatuh lemas.

"Apa yang terjadi?" tanya Nami

"Aku tidak bisa melakukan itu"

"Kenapa?"

"Aku tidak kuat melihat orang lain merasa sakit atau melihat darah. Aku tidak bisa menyuntik mereka dengan benar. Aku juga tidak bisa membuka tubuh mereka lalu-" ucap Kobato yang kembali terputus seraya menutup mukanya.

"Lalu kenapa kau ditempatkan dibagian sini?"

"Aku sebenarnya ada di bagian Pediatry. Semua dokter pergi menjalankan misi, jadi aku ditunjuk sebagai penanggung jawab rumah sakit"

"Tapi tidak peduli kau itu penanggung jawab atau bukan. Untuk sekarang kaulah pemimpin rumah sakit ini" ucap Chopper

"Ya, sampai batas waktu tertentu"

Karena ga kuat ngeliat betapa penakutnya dokter ini, aku pun langsung menghampirinya.

"Oi, kau itu dokter bukan?. Asal kau tau, seorang dokter itu dapat membuat mukjizat, dan semua orang harus mempercayai itu. Ada atau tidaknya pasien, seorang dokter itu harus bisa menyembuhkan. Dokter memang tidak bisa melakukan semuanya, tapi dokter harus bisa menghadapi semuanya" ucapku

Kobato pun yang mendengar ucapanku langsung tersentak diam. Kemudian Chopper juga ikut menceritakan kisahnya dengan sang Professor kepada Kobato.

"Anu.. bisakah aku menunjukkan kepada pasien pohon sakura itu?" tanya Kobato

"Tentu saja kau bisa, aku akan membantumu" jawab Chopper

"C-chotto, ini bukan waktunya untuk itu" ucap Nami

"Itu bukanlah masalah, bagiku nyawa orang adalah yang terpenting. Karena aku adalah seorang dokter!" tegas Chopper

"Karena itu, lebih baik kau mengkhawatirkan nyawamu sendiri bukan?!" ucap Nami

2 perawat pun tiba-tiba masuk, "Dokter, peralatannya sudah siap"

"Baik, aku akan segera kesana" balas Chopper

"Chop- Senseii" ucap Nami

"Aku paham" ucap Kobato yang tiba-tiba berdiri.

"Chopper!"

"Kau tidak perlu khawatir. Jika aku menyerah, Docterine akan sangat marah" ucap Chopper yang sudah mulai pergi.

"Astaga kalo seperti ini, bagaimana bisa aku menyerah?" ucap Nami

"Kira-san ayo, apalagi yang kau tunggu" ajak Nami

"Aaa gomen Nami-chan, aku tidak akan ikut. Karena ada yang ingin aku lakukan disini" ucapku

One Piece ( Trainer )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang