One Piece ( Trainer )

12

Cerita ini hanya untuk pelampiasan haluku aja dan mungkin ada beberapa part yang diubah, hanya meminjam karakter Eiichiro Oda aja. Semoga suka gess. Kalo ada kesalahan atau gajelas gitu mohon dimaafkan. Dan kalo kalian ada saran buat aku biar seterusnya bisa makin bagus bisa kasih tau aja yaaa. Happy Reading❤️.
.
.
.
.
.

"Kau lama sekali Luffy-chan" gerutuku, karena dia sudah makan lebih dari 1 jam dan belum selesai juga.

"Matte Kira-nee, dikit lagi aku selesai"

Aku hanya bisa menghela napas melihat betapa besarnya nafsu makan anak ini.

"Yosh aku sudah selesai, TUNGGU SAJA KAU CROCODILE!"

"Akhirnya selesai juga, Terima kasih Pell-san atas makanannya" ucapku membungkuk

"Tidak masalah Kira-san dan lagi, kita harus segera pergi ke Alubarna"

Kami bertiga pun langsung keluar dari tempat makan itu. Kulihat Pell sudah berubah menjadi wujud elangnya.

"Sugeeee" kagum Luffy

"Naiklah kalian berdua, aku akan mengantar kalian" ucap Pell yang sudah menunduk.

"Luffy-chan saja Pell-san, kalo kau membawa banyak orang takut memperlambat gerakanmu" ucapku menolak

"Lalu bagaimana dengan Kira-san?"

"Kau terbang saja Pell-san, aku akan mengikutimu dengan berlari" ucapku seraya meregangkan tubuhku.

"Itu akan memperlama waktu, Kira-san. Dan lagi jarak dari sini ke Alubarna sangatlah jauh"

"Tidak usah mengkhawatirkan itu Pell-san, dan pastikan kau terbang dengan cepat"

"Tapi-"

"Tidak usah mengkhawatirkan Kira-nee. Kira-nee itu sangatlah kuat" ucap Luffy yang memotong omongan Pell.

"Baiklah jika itu permintaanmu Kira-san"

Luffy pun menaiki tubuh Pell dan langsung pergi dengan kecepatan penuh. "Cepat juga ya, cocok untuk latihan ku" gumamku. Aku pun langsung berlari mengikuti Pell.

•~•~•~•~•~

Kami pun sampai juga di Alubarna, kulihat Pell dan Luffy sudah duluan pergi ke tempat Vivi karena mereka melihat Vivi dicekik oleh Crocodile. Saat aku melanjutkan lariku, aku melihat Zoro dan Nami yang terluka parah.

"Astaga kalian terluka parah. Duduklah kalian, aku akan mengobatinya" ucapku yang menghampiri mereka.

"Kira-san" ucap Nami dengan suara yang lemas.

"Tidak usah Onna, luka seperti ini tidak ada apa-apanya" balas Zoro keras kepala.

"Kau ya. Namaku itu Kira, jadi panggil aku dengan nama itu. Dan lagi kau orang yang sangat keras kepala" omelku sambil menunjuk-nunjuk Zoro.

"Nami-chan aku akan mengobatimu, jadi tolong duduklah" perintahku dan diangguki olehnya.

Aku pun mulai menyembuhkan Nami dengan kekuatanku. "Kekuatan apa ini Kira-san?!?!, tubuhku sudah tidak merasakan sakit lagi" kaget Nami yang sekarang sedang melihat tubuhnya.

"Lihat Zoro-chan, sini aku obati dirimu. Jangan biasakan jadi orang yang keras kepala" tegasku seraya menarik tubuhnya dan mengobatinya.

"Ingat kalian, aku hanya menyembuhkan luka kalian saja tidak tenaga kalian, jadi setelah ini semua selesai kalian harus banyak beristirahat" perintahku

"Siapa lagi kau menyuruh-nyuruhku!" sewot Zoro

"Apa itu ucapan terima kasihmu setelah aku menyembuhkanmu?. Yasudah terserah kau saja, aku tidak peduli" ucapku yang langsung menggendong Nami ala bridal style dan langsung lari ke arah istana.