13. putar balik fakta

55.8K 5.6K 920
                                    

•••

I hope you will enjoy with my stroy

Don't forget to clik stars n coment
Thank you

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


13. Putar balik fakta

Ara kembali ke rumah saat senja menyambut, gadis itu menatap senja dari kamar di paviliun yang tersedia di belakang mansion Gerald. Paviliun ini biasanya tempat bibi untuk beristirahat. Sekarang kamar Ara di sini, di paviliun belakang mansion Gerald.

Ara sebernya tak masalah tapi hati anak mana yang tak sakit secara tidak langsung ia di usir dari rumah, meski ia masih tinggal di paviliun kelurga Gerald. Air mata Ara menetes bagaimana abangnya mengatakan bahwa ia virus.

Ara rindu abangnya yang dulu, Hayden yang dulu. Hayden yang sayang dengannya, Hayden yang selalu menjaganya. Tapi sekarang sudah berbeda Hayden yang dulu sudah tak ada lagi. Tak ada lagi Hayden yang melindunginya.

Semuanya sudah mati.

Termasuk Ara.

Gadis itu merasa ia memang hidup tapi raga nya tak disini. Ara ingin menyerah tapi keinginannya lebih besar. Hanya ke inginan simple, Ara hanya ingin di peluk dan di cium orang tuanya. Hanya itu tak ada yang lain. Tapi kenapa begitu susah untuk di wujudkan?

"Non" panggil bi Rasih.

"Eh, iya bi?"

"Ayok makan, bibi sudah buatkan nasi goreng. Jangan sedih lagi non, nanti nenek sedih di atas."

Ara mengangguk lalu tersenyum, ia mengikuti bi Rasih yang sudah berjalan duluan. Ara makan nasi goreng bersama para maid yang lain.

Semua maid menatap sendu ke arah nona muda mereka, mereka tau bagaimana gadis kecil itu di siksa tapi mereka tak bisa berbuat apapun. Selain karena takut, keluarga Gerald juga mengancam akan membunuh sanak saudara mereka.

"QUEENZEE!" Teriak Rozi.

Ara segera berlari menuju papa nya meski makanannya belum habis.  "Iya, kenapa pa?" Tanya Ara.

Plak...

"APA YANG KAU LAKUKAN PADA PUTRI KU!?" Tanya Rozi.

Gadis itu memegang pipi kanannya yang memerah dan sudut bibirnya sobek karena kuatnya tamparan sang papa.

"Ara gak apa-apain kakak."

"bohong pa! Dia tuduh aku dan Abang mau bunuh dia di depan mommy dan Daddy! Maka dari itu Abang masuk rumah sakit waktu itu! Abang gak mau ngaku karena udah di ancam sama Ara!" Bantah Nana.

"Enggak! Kakak bohong!" Teriak Ara.

"Yang Nana bilang bener pa!" Kata Xavier yang tiba-tiba datang bersama ke dua abangnya dan sang mama.

Queenzee [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang