34. pemakaman

47.5K 4.3K 671
                                    

•••

I hope you will enjoy with my stroy

Don't forget to clik stars n coment
Thank you

•••

Jenazah Nico sudah di bawa ke rumah keluarga Wiratama dan akan di kebumikan di Swiss

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jenazah Nico sudah di bawa ke rumah keluarga Wiratama dan akan di kebumikan di Swiss. Rozi dan Rintan sudah tau tapi mereka tidak bisa datang karena ada pekerjaan di luar negeri.

Nana? Gadis itu hanya diam sedari tadi, Xavier sudah datang dan keluarga Gerald yang lain pun sudah datang.

Ara tetap tak beranjak dari posisinya dua terus menggenggam tangan dingin Nico, air matanya terus mengalir deras. Padahal tadi dia sudah memikirkan makanan apa yang akan di bawa saat mengunjungi abangnya nanti.

"Abang ayok bangun, Ara masakin abang. Ara janji juga bakal suruh Daddy dan bang Hayden cabut tuntutan itu Abang, ayok bangun" Ara kembali meracau menyuruh abangnya bangun.

Dua kali Nico menyakiti Ara.

Tapi kali ini lebih menyakitkan, dia ditinggal selamanya oleh sang kakak.

Hayden sedari tadi hanya dia memperhatikan raut adiknya yang tengah senyum di tidur damainya. Dia pergi seakan tak ada beban.

"Kenapa Abang cepet banget perginya?"

"Kita belum main bareng Abang"

"Abang waktu itu mau ajak Ara main bola kan, ayok kita main bola Abang"

Tangis Ara kembali pecah mengingat kenangan dulu saat dia bersama Nico, saat Nico belum membencinya.

"Abang ayok bangun, kalo Abang bangun Ara janji Ara gak bakal nangis kalo Abang pukul Ara"

"Ra udah ya, iklasi bang Nico kalo kamu nangis terus bang Nico gak bakal tenang perginya" tutur Ravel.

Ara mengangguk sekuat tenaga dia menahan isakan tapi tetap saja keluar.

"Mereka pergi, mereka tinggalin Ara lagi" gumamnya sedih.

"Kenapa mereka tinggalin Ara? Abang, nenek mereka tinggalin Ara."

"Ra lepas ya sayang, Abang mau di mandikan" ujar Farhan.

Ara mengangguk lalu melepaskan tangannya dari genggaman Nico. Ara ikut juga memandikan Nico begitupun Hayden dan yang lain.

Ara tak berhenti nangis, dia masih belum iklas abangnya pergi. Meski itu sudah takdir abangnya.

Setelah dimandikan jenazah di shalat kan di mansion Wiratama setelah jenazah akan di makamkan.

Disinilah air mata di uji yang sudah kering pasti akan melimpah lagi airnya.

Ara membawa foto Nico yang terlihat tampan, foto itu diambil oleh Ara secara diam-diam dan dia tidak tau bahwa foto itu dicetak dan di jadikan wallpaper oleh Nico.

Queenzee [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang