14. pergi?

57.6K 5.8K 855
                                    

••

I hope you will enjoy with my stroy

Don't forget to clik stars n coment
Thank you

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

14. Pergi?

Alkar terdiam didalam ruang kerja miliknya, apakah keputusan terbaik adalah membawa Ara pergi? Tapi adik kecilnya itu pasti sedih. Tapi jika ia tidak membawa adiknya pergi jauh maka Ara selalu tersiksa oleh keluarga Gerald.

"Nek, apa keputusan Alkar udah bener untuk bawa Ara pergi?" Gumam Alkar sambil menatap langit-langit kamar.

"Alkar takut Ara gak mau nek, tapi Alkar lebih takut kalau Ara semakin menderita."

"Bang," panggil Arsi yang sudah didepan pintu.

"Ara udah sadar, dia cari kamu," Alkar mengangguk lalu beranjak keluar menuju kamar adiknya.

Alkar mendudukkan diri disamping Ara, pandangan adiknya kosong. "Abang, Ara mau pergi. Ara gak mau disini Abang" lirih Ara pelan.

"Ara capek bang, semuanya gak suka Ara di rumah."

"Ara beneran mau pergi?" Tanya mommy.

Ara bangun dari tidurnya di bantu Alkar lalu menyenderkan tubuhnya di tubuh kekar sang kakak. "Ara mau pergi mommy, Ara capek."

"Kalau Ara pergi mommy sama siapa?" Kata Arsi, jujur saja ia tak ingin gadis kecil didepannya ini pergi.

"Mommy, mommy sayang Ara kan? Izinin Ara pergi. Gak bakal lama kok. Ara cuma butuh waktu untuk nenangin diri Ara mommy. Ara gak mau benci keluarga Ara sendiri."

"Sayang,"

"Mom, Ara tau mommy sayang Ara. Ara juga sayang mommy. Tapi kali ini aja izinin Ara pergi sebentar, Ara janji bakal balik, Ara juga perginya sama bang Alkar. Bang Alkar pasti jaga Ara."

Arsi terdiam, ia ingin egois menahan Ara agar tetap disini, tapi jika ia menahan Ara, Ara yang akan lebih tersiksa disini.

Arsi mengangguk tanda ia menyetujui keputusan gadis cantik didepannya ini. "Mommy izinin, tapi dengan syara kalian harus kasih kabar ke mommy setiap hari."

Ara mengangguk, sedangkan Alkar lelaki itu tengah tersenyum tipis.

"Ara mau kemana sayang?" Tanya mommy.

"Ara mau ke Swiss mommy," kata Ara pelan.

"Baiklah, nanti mommy bilang sama Daddy okay, sekarang kamu makan dulu. Mommy gak mau kamu sakit lagi."

Ara mengangguk lalu memakan bubur yang sudah di buatkan oleh arsi.

"Abang mau ketemu Daddy bentar ya," ujar Alkar lalu mencium pucuk kepala Ara.

Queenzee [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang