12. Usaha

242 38 4
                                    

Happy Reading ❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading ❤️

"AAAA!!!!"

"Hey, Light Fury. Ini aku, Mark Lee yang tampan dan bijaksana" jelas Mark sembari membalik tubuh Yeji.

"Mark?" Yeji membuka matanya dan langsung memukul lengan Mark, "Dasar bule gadungan! Lo bikin gue serangan jantung!"

Mark terkekeh, "Maaf."

Cting!

"Mana? Mana malingnya? Yeji mana malingnya?"

Kedua remaja itu mengerutkan kening mereka saat melihat Wendy keluar dari Café sembari membawa sapu ijuk.

"Wendy?"

Wendy menatap Yeji dan langsung memeriksa seluruh tubuh gadis itu, "Kamu gak apa-apa?"

"Aku baik-baik saja, Wendy" ujar Yeji.

"Mana? Mana malingnya?" Wendy celingak-celinguk.

"Maling? Maling apa, Wendy?" Tanya Yeji.

"Kamu habis kemalingan 'kan? Sekarang dimana maling itu?" Wendy menatap Yeji.

"Hah?" Bingung gadis bermarga Hwang itu.

"Ck, tadi kamu berteriak. Aku takut kamu kemalingan, karena itu aku langsung mengambil sapu ijuk untuk memukul maling itu" jelas Wendy.

"I..itu.." Yeji menggaruk tengkuknya, "Aku gak kemalingan."

"Apa?" Pekik Wendy.

"Iya, Wendy. Aku gak kemalingan, aku berteriak karena Mark mengangetkan ku" jelas Yeji.

Wendy menghela nafas lega, "Syukurlah, aku khawatir terjadi sesuatu pada mu."

Yeji tersenyum, "Yasudah, ayo masuk. Aku sudah menunggu mu sedari tadi" ajak Wendy.

Yeji mengangguk, namun saat dirinya ingin masuk ke Café tiba-tiba saja tangannya di tahan oleh Mark.

"Maaf kemarin aku gak datang" ucap Mark.

"Untuk apa minta maaf?"

Pertanyaan Yeji sukses membuat Mark terdiam karena dirinya juga bingung kenapa dirinya harus minta maaf.

"A..aku--"

"Ayo masuk, gak baik membiarkan pelanggan berdiri di depan Café" ajak Yeji.

"Yeji."

Yeji tertegun mendengar Mark memanggil namanya, ia pun berbalik dan mendapati Mark menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Bolehkah aku membantu mu?" Tanya Mark.

Yeji sempat menghela nafas sebelum dirinya mengangguk sembari tersenyum, "Tentu, ayo!"

Mark menghela nafas lega, ia pun dengan cepat pergi menyusul Yeji masuk kedalam Café.

IN生 | 2Hwang✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang