Bagian 2 : Wedding

312K 28.7K 9.8K
                                    

Sinar mentari pagi menerobos masuk lewat celah-celah jendela kamar Rangga.

Cowok tampan itu masih setia tertidur pulas di samping seorang gadis yang tadi malam baru saja ia renggut keperawanan nya secara tak sadar.

Mendengar isakan tangis seseorang, membuat tidur Rangga terganggu. Cowok itu mengerjabkan matanya. Ia pijat pelipisnya untuk meredakan pusing di kepala.

Perlahan, Rangga bangun. Baru saja membuka mata, ia dikejutkan dengan kehadiran Ayana selaku sahabat dekat Ella yang sedang terisak di samping nya.

"Kamu? Ngapain disini?" Tanya Rangga. Ia tak menampik bahwa dirinya tengah terkejut sekarang.

Mata Rangga semakin melotot saat tau kalau Ayana tak memakai baju. Gadis itu hanya menutupi tubuhnya dengan selimut tebal.

Tak mau menduga-duga, Rangga membuka selimut yang juga membungkus dirinya. Ia mengusap wajahnya kasar ketika ingatan nya mengingat kejadian tadi malam.

Cowok itu mengerang. "Maaf."

Ayana masih terisak. Gadis itu tak mau bicara. "Saya gak sengaja."

"Maaf." Ujar Rangga lagi sebab Ayana tak mau bicara.

"Ayana?" Panggil Rangga.

"APA?!" Sentak Ayana membuat Rangga berjinggat. "Minta maaf ga bakal cukup buat ngembaliin mahkota, yang udah gue jaga selama 21 tahun buat suami gue nanti!"

Bahasa Ayana berubah menjadi tak sopan. Yang awalnya ia menggunakan bahasa baku jika bertemu Rangga, kini berubah menjadi bahasa seumuran.

"Dan lo, Om Rangga! Dengan seenak jidat main bobol gitu aja!"

"Saya kemarin mabuk. Saya gak sengaja. Saya minta maaf,"

Ayana mengerang. "Nanti kalo gue hamil gimana? Emang situ mau tanggu-"

"Emang tadi malem, saya keluarin di dalam?" Tanya Rangga memotong ucapan Ayana.

Ayana menatap tak percaya. "BANYAK! OM RANGGA KELUARIN BANYAK TU KREMI-KREMI SAMPE TUMPAH-TUMPAH! PUAS LO?!"

"Maaf." Ayana melengos sembari berdecih.

"Nanti kalo gue hamil, Om Rangga emang mau tang-"

"Nanti sore saya nikahin kamu," Final Rangga kembali memotong ucapan Ayana.

Mendengar penuturan dari cowok tampan disamping nya ini membuat Ayana terdiam mutlak.

***

"NYET, MAAFIN GUE YA? KARENA GUE, LO JADI NIKAH DINI KAYAK DI NOVEL-NOVEL HIKS." Ella memeluk Ayana sembari terisak.

Ayana membalas pelukan Ella tak kalah erat. "Rencana kita gagal, La. Rencana buat jalan-jalan bareng ke Korea, jualan daun pisang ke Amrik, ngamen di Jepang, gagal semuanya hiks."

"Gapapa, kita bakal lakuin itu semua kalo lo nggak hamidun," Ujar Ella seraya mengusap air matanya.

Ella mengurai pelukan nya. Ia menatap sayu Ayana. Akibat perbuatan nya tadi malam, yang tak membangunkan Ayana saat tertidur di kamar Kakaknya, membuat Ayana nikah dini secara sukarela.

"Ayana, sekali gue minta maaf sama lo." Kata Ella sendu. Sungguh ia merasa bersalah.

Ayana tersenyum. Gadis cantik dengan mata sembab itu mengusap lengan Ella hangat. "Iya, gapapa. Lagian ini udah jadi takdir. Kita nggak bisa ngelawan takdir, sama rencana Tuhan."

Ella mengangguk membenarkan. "Eh, tapi, tadi malem pinggang lo nggak encok kan?" Tanya Ella yang dihadiahi tempelengan pelan dari Ayana.

"Anjing, lo!" Sentak Ayana. Ella hanya nyengir lebar.

Dampatigaḷu [Pre Order]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang