[ selamat membaca cerita rumah tangga absurd dari keluarga kecil Rangga Bratanadipta & Ayana Ayudia ♡' ]
☁️☁️☁️
Tepat pukul dua belas siang, Ayana dan Rangga memutuskan untuk balik kampung ke habitat mereka berdua.
Namun di tengah jalan menuju perjalanan pulang, Ayana tiba-tiba meminta Rangga untuk dibelikan bakso pinggir jalan.
Mau tak mau, Rangga harus menuruti permintaan sang mulia ratu. Karena kalau tidak dituruti, pasti tu bumil langsung ngambek.
Sebelum membeli bakso di Abang-abang pangkalan pinggir jalan, Rangga terlebih dahulu menepikan mobilnya.
Setelah dipastikan mobilnya telah mapan di parkiran tepi jalan, Rangga bergegas turun dari mobil.
Tapi sebelum ia benar-benar minggat dari kursi kemudi, Rangga mengumandangkan wasiatnya.
"Kamu diem disini, jangan ikut nyebrang." Rangga berujar.
"Ck! Iya . ." Jawab Ayana dengan nada jengah.
"Pentol nya mau berapa?" Rangga bertanya. Cowok itu mengeluarkan dua lembar uang berwarna merah dari dompetnya.
"Ngapain beli bakso bawa uang segitu banyak? Mau borong sekaligus sama gerobaknya?" Ayana bertanya heran.
"Satu porsi emang berapa?" Rangga bertanya polos.
"Jangan bilang, kamu ga pernah makan bakso pinggir jalan," Ayana menuding Rangga, dengan mata memicing.
Menggeleng lucu, komplit dengan mata tajam nya yang memandang Ayana imut. "Enggak."
"Sumpah?!" Kata Ayana terkejut. "Masa, sih?"
"Hm," Rangga bergumam.
Memegang dagunya, seraya memandang Rangga takjub. "Wah, parah, sih! Yaudah, kalo gitu, sekalian pesen dua porsi. Kamu juga harus ikut makan. Biar kamu bisa ngerasain rasanya bakso pinggir jalan."
Rangga membuka pintu mobil. "Hm. Tunggu sini,"
Ayana membuka kaca mobil. "MAS RANGGA!"
Rangga yang hendak menyebrang menoleh. "Apa?"
"YANG PEDES, YAAA!" Pekiknya riang.
"Insya allah." Jawab Rangga singkat, sebelum ia melangkahkan kakinya menyebrangi jalan raya.
Dari dalam mobil, Ayana masih setia memperhatikan gerak-gerik Suaminya itu. Mulai dari memesan bakso, sampai duduk di kursi menunggu antrian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dampatigaḷu [Pre Order]
RomanceBagaimana rasanya menikah dengan kakak kandung dari sahabat sendiri? Canggung? Menyenangkan? Atau, meresahkan? Begitulah kira-kira yang dirasakan Ayana selepas menikah dengan Rangga, di usianya yang masih terbilang belia. Rangga yang notabene pria b...